Rektor Universitas Cenderawasih, Dr. Ir Apolo Safanpo Disertai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Papua, Dr Petrus Bachtiar bersama Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyerahkan sertifikat kepada 20 sopir yang ikut mensukseskan PON dan Peparnas tahun 2020 di Aula Rektorat Uncen Waena, Jumat (17/12). (Foto:Gamel Cepos)
JAYAPURA – Sebanyak 261 sopir Orang Asli Papua (OAP) yang Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Papua, Dr Petrus Bachtiar (tengah) bersama Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius D Fakhiri dan terlibat dalam transportasi selama PON dan Peparnas tahun 2021 dianggap telah membantu pemerintah membawa nama harum Papua ke nasional. Pasalnya meski sempat diragukan oleh pihak kementerian namun para sopir ini berhasil membuktikan bahwa driver lokal bisa menjawab tantangan dan kepercayaan. Zero Accident merupakan hal ril yang ditunjukkan dan semua kontingen bisa dibilang puas dengan pelayanan transportasi selama pelaksanaan PON maupun Peparnas kemarin.
Ini disampaikan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Papua, Dr Petrus Bachtiar yang diiyakan Rektor Universitas Cenderawasih, Dr Ir Apolo Safanpo maupun Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius D Fakhiri dalam acara penyerahan sertifikat kepada penyelenggara layanan bidang transportasi PON tahun 2020 di Aula Rektorat Uncen Waena, Jumat (17/12).
Penyerahan sertifikat ini diberikan kepada 20 sopir bus yang dianggap cakap. “Ini bentuk apresiasi yang MTI coba berikan kepada dari komponen masyarakat yang terlibat langsung dalam proses transportasi. Dri 261 sopir ada 20 sopir yang kami berikan sertifikat tapi bukan berarti yang lain tidak bagus tetapi ini mewakili,” jelas Petrus. Ia menceritakan bahwa awalnya pusat atau penyedia mikro bus meragukan apakah di Papua ada sopir lokal yang bisa menghandle ratusan bus ini sebab event ini dihadiri pejabat negara. Jangan sampai terjadi insiden tak mengenakkan.
Namun MTI bersama Dinas Perhubungan Papua terus berupa meyakinkan Dirjend Perhubungan Darat bahwa Papua bisa menjawab tantangan itu. “Kami mendengar ada 285 unit mikro bus yang akan didatangkan dan awalnya kementerian meragukan sampai – sampai harus menyiapkan sopir dari luar dan kami anggap ini harus diperjuangkan hingga akhirnya upaya ini disetujui bahwa 75 persen dr 261 sopir berasal dr Papua kemudian kami beritahukan ke gubernur dan beliau sampaikan bahwa jangan hanya 75 persen tapi buat 100 persen dan kami seleksi kemudian pembekalan dan akhirnya ada diperoleh 261 sopir tadi,” beber Bachtiar. “Saat ini jika pemerintah membutuhkan sopir andalan kami mau sampaikan bahwa telah tersedia 261 sipor yang bisa diandalkan,” tambahnya.
Rektor Uncen, Dr Ir Apolo Safanpo menyampaikan bahwa bukan hanya zero accident tetapi sejak event dibuka hingga penutupan tidak ada kontingen atau atlet yang sampaikan kekecewaan atau complain karena terlambat. Dari datang di bandara higga ikuti ke penginapan dan pulang semua puas. Ini sesuai dengan kondisi di lapangan. “Orang bijak sampaikan kita bisa melakukan semua secara normal itu karena ada or lain yang mengorbankan dirinya, waktunya dan tenaganya. Kita bisa menggelar PON karena ada banyak orang yang berkorban untuk suksesnya PON. Kapolda dan Kadinas Perhub itu tidur jam 2 dini hari dan bangun jam 4 subuh. Itu bukan 1 hari tapi selama PON,” puji rektor.
Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri mengaku sempat khawatir dengan PON khususnya sektor jalan. Karena itulah ia sempat menskenariokan untuk melakukan system ganjil genap. Ini ternyata untuk melihat bagaimana kondisi jika Jayapura macet dan membiasakan pengendara berada dalam situasi kemacetan. “Tapi akhirnya kami cabut dan sekarang saya bangga apalagi sekarang sudah ada lembaga (MTI) yang membantu Dinas Perhub maupun Dirlantas nantinya. Pelaksanaan kalau mau dinilai 1000 itu 1000 dan harapan kami dengan adanya MTI semoga bisa ikut mendorong program keselamatan dan ketertiban di jalan,” harapnya.
Sementara selain penyerahan sertifikat kepada 20 sopir mini bus, MTI juga menyerahkan sertifikat kategori fasilitas publik atau hotel yang memperhatikan ruang public khususnya untuk area parkir dan itu diberikan kepada Hotel Horison Ultima, Entrop. Penghargaan juga diberikan kepada Dinas Perhubungan Provinsi Papua dan Dirlantas Polda Papua yang ikut berkontribusi mengatur akses transportasi dan semua berjalan lancar. (ade/wen)