
MERAUKE- Sebanyak 4.800 siswa kelas VI sekolah dasar yang ada di Kabupaten Merauke dinyatakan lulus 100 persen. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke Thiasony Betaubun ketika dihubungi menjelaskan bahwa seluruh siswa yang ada di kelas IV SD yang sudah mendapat nomor ujian akhir lulus 100 persen.
“Sebanyak 4.800 siswa yang ada yang telah mendapatkan nomor ujian dan telah memasukan nilai telah dinyatakan lulus 100 persen,’’ tandasnya.
Thiasony menjelaskan bahwa pengumuman kelulusan tersebut ada yang dilakukan secara online, namun ada juga yang dilakukan dengan cara offline bagi sekolah-sekolah yang memang belum terjangkau dengan internet.
Soal penerimaan siswa baru, Thiasony menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang ada di kota, digunakan system zonasi. Namun jelas Thiasony untuk penerimaan siswa baru tersebut yang didahulukan adalah sekolah-sekolah swasta atau yayasan. ‘’Untuk penerimaan siswa baru ini kita dahulukan sekolah-sekolah swasta yang dkelola yayasan,’’ terangnya.

Setelah itu barulah sekolah-sekolah negeri. Tujuannya, kata dia, agar tidak ada pemahaman bahwa mereka yang sekolah yayasan adalah anak- anak buangan. Sementara itu, di YPPK Santo Agustinus Bambu Pemali Merauke, dari 98 murid yang ada di sekolah tersebut seluruhnya dinyatakan lulus.
Kepsek SD YPPK Santo Agustinus Bambu Pemali Merauke Suster Monika Simormata saat ditemui media ini di sekolahnya bahwa pengumumuman dilakukan secara online maupun mengirimkan pesan SMS kepada orang tua murid yang belum memiliki HP Android. “Tapi, kami sudah sampaikan kepada seluruh orang tua siswa secara online bahwa seluruh siswa telah lulus 100 persen,’’ tandasnya.
Sementara penerimaan siswa baru, Suster Monika menjelaskan bahwa pendaftaran siswa baru dilakukan sejak 2 Juli lalu dan pendaftaran tersebut sudah ditutup. “Kami sudah menutup pendaftaran, dimana jumlah siswa yang kami terima hanya 90 orang untuk 3 kelas. Artinya, setiap kelas hanya 30 orang saja,’’ katanya.
Diakui ada 4 siswa kelas I tahun ajaran 2019/2020 yang kemungkinan tidak naik kelas karena belum bisa baca tulis. Namun untuk menentukan apakah akan tinggal kelas atau tetap naik kelas dengan catatan orang tua dari siswa tersebut dipanggil terlebih dahulu.
“Kami sudah panggil orang tuanya, tapi mungkin karena masih Covid sehingga belum datang,’’ terangnya. Menurutnya, jika orang tunya tetap menghendaki anaknya naik kelas, namun di kelas 2 nanti belum bisa baca tulis maka orang tuanya tidak keberatan jika anak tersebut tidak naik kelas 3,’’ tambahnya. (ulo/tri)