
JAYAPURA – Hasil kunjungan Gubernur Papua, Lukas Enembe S.Ip bersama Ketua DPR Papua, Dr Yunus Wonda di Auckland New Zealand dua pekan lalu berhasil melakukan audience dengan mahasiswa asal Papua yang kuliah di New Zealand.
Secara umum dikatakan bahwa tak ada kendala berarti untuk mengenyam pendidikan di negara ini. Namun yang dikhawatirkan adalah kondisi penyaluran bantuan pendidikan yang belakang sempat bermasalah.
“Secara umum mereka (mahasiswa/i) menyampaikan tak ada masalah. New Zealand sudah dianggap sebagai rumah kedua mereka meski mungkin yang menjadi catatan adalah keterlambatan bantuan seperti kemarin,” kata Yunus Wonda di Kantor DPRP pekan kemarin.
Ia mencatat ada sekira 200 mahasiswa/i yang kuliah di tempat ini namun ada beberapa yang sudah lulus dan memilih pulang. Namun ada juga yang mulai bekerja di sana.
“Jadi dari hasil diskusi kami terungkap, mereka meminta agar hambatan-hambatan tidak terjadi. Sebab dari kondisi kemarin ternyata mereka harus pinjam, gadai barang untuk bertahan,” jelasnya. Dari Situlah Yunus sempat menyinggung program dana abadi yang sempat dimunculkan dalam kepemimpinan Barnabas Suebu. Program ini jika bisa digunakan tentunya akan sangat membantu. Di sini Yunus juga mendapat pesan bahwa mahasiswa Papua di New Zealand sama sekali tidak terpengaruh isu politik yang terjadi di Papua dan ketika itu lanjut Yunus, gubernur juga berpesan yakni belajar, belajar dan belajar.
“Pemda tidak mengirim untuk membahas politik. Selesaikan kuliah lebih dulu dan bila ada yang kami akan tetap mensuport, jalani saja dan tak harus pulang. Jadi alau bisa ya cari pekerjaan disini dan bekerjalah agar menjadi bekal penting lainnya,” tandasnya. ( ade/nat)