Usman Hamid (FOTO: Istimewa)
JAYAPURA – Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid mengutuk keras tentang aksi pembakaran pesawat Susi Air di Bandara Paro Kabupaten Nduga Selasa (7/2) lalu.
“Kami (Amnesty) mengecam keras serangan terhadap warga dan obyek sipil di Papua. Kami mendesak agar pilot segera dibebaskan dalam keadaan selamat,” kata Usman kepada Cenderawasih Pos, melalui pesan elektroniknya, Rabu, (8/2).
Usman juga meminta para pihak yang berkonflik untuk segera menghormati hukum hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional.
“Semua pihak harus mengutamakan jalan non-kekerasan demi menyelamatkan warga sipil, karena insiden pembakaran pesawat dan penyanderaan sekali lagi menjadi bukti berulangnya kekerasan di wilayah Papua, dan warga sipil kembali menjadi korbannya. Kami menyerukan adanya peninjauan ulang atas pendekatan keamanan yang selama ini dipilih oleh negara,” Ujar Usman.
Ia mengatakan negara terikat kewajiban internasional hak asasi manusia untuk menjamin keselamatan setiap orang, termasuk warga negara asing, dari segala bentuk kekerasan. Jika terjadi kekerasan, maka negara wajib untuk mengusut dan memastikan tegaknya keadilan dan akuntabilitas, bukan terus melanggengkan pendekatan lama yang selama puluhan tahun ini menimbulkan banyak korban.
“Ketiadaan penghukuman atas kekerasan atau impunitas semacam ini dan berlangsungnya pendekatan keamanan secara terus-menerus hanya akan memperparah kekerasan di sana. Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati hak asasi manusia.” ucapnya.
Sementara, kata Usman, dalam keterangan pers, polisi mengungkapkan telah mengirim tim ke lokasi untuk menyelidiki dan mencari tahu keberadaan pilot. (oel/wen)