Capt. Julivan Ch. L. Salindeho, M.Mar (FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE- Berbagai cara telah digunakan oleh pihak pemilik kapal, KM Patar untuk memindahkan bangkai kapal tersebut dari alur masuk pelabuhan Merauke. Diketahui, KM Patar yang membawa 3.000 zak dan bahan bangunan lainnya tenggelam di sekitar Kolam Bandar Pelabuhan Merauke setelah ditabrak oleh kapal putih milik Pelni Tahun 2014 lalu. Artinya, kapal tersebut sudah 9 tahun berada di alur masuk keluar Pelabuhan Merauke.
‘’Kemarin sudah sempat ditarik dan bergeser sekitar 30 meter ke arah muara. Kemudian saat air pasang, kapal kemudian ditarik lagi ke pinggir dan bergerak sekitar 9 meter. Namun saat air surut, kapal kembali ke posisi semula. Karena tali penarik saat air pasang tidak dikencangkan,’’ kata Kepala KSOP Merauke Capt. Julivan Ch. L. Salindeho, M.Mar didampingi Petugas Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Merauke, Demianus Kowa, saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Kamis (16/2).
Menurutnya, posisi kapal yang belum di bisa disingkirkan dari alur tersebut sangat menganggu olah gerak kapal yang masuk maupun keluar. Bahkan sebelum ada bangkai kapal tersebut, kapal bisa berpapasan saat keluar dan masuk di alur tersebut. Namun hampir 9 tahun ini, kapal tidak bisa lagi berpapasan. ‘’Sekarang kapal tidak bisa berpapasan,’’jelasnya.
Karena belum berhasil menyingkarkan bangkai kapal tersebut, maka pihaknya, kata Julivan Charlie akan segera melaporkan ke pusat. Karena bangkai kapal Patar tersebut sudah menjadi perhatian Menteri Perhubungan. ‘’Kita akan segera melaporkan ke pusat, karena ini juga sudah menjadi perhartian dari Bapak Menteri Perhubungan RI untuk bangkai kapal bisa segera disingkirkan.(ulo/tho)