H. Riduan, S.Sos, M.Pd (FOTO:Sulo/Cepos)
MERAUKE – Banjir rob yang melanda sejumlah kampung di Distrik Waan sudah menjadi musibah tahunan. Artinya, setiap tahun masyarakat yang ada di sepanjang pesisir Distrik Waan yang terdiri dari beberapa kampung itu dilanda banjir rob saat air pasang laut sedang tinggi.
‘’Untuk banjir rob yang melanda warga kita di Distrik Waan tersebut setiap tahunnya terjadi saat air pasang laut tinggi seperti yang sedang terjadi sekarang ini,’’ kata Wakil Bupati Merauke H. Riduan, S.Sos, M.Pd kepada media, Rabu (25/1).
Karena menjadi musibah tahunan, lanjut Wabup Riduwan maka sudah harus disiapkan oleh instansi terkait untuk penanganan dampak dari banjir rob tersebut. Sebab, dampak yang dialami warga yakni akan kekurangan stok bahan pangan karena umbi-umbian yang ditanam oleh masyarakat akan rusak tergenang air laut. Selain itu, lanjut Wabup Riduwan, perlu dipikirkan untuk dapat mengevakuasi masyarakat yang selama ini tinggal di pesisir pantai tersebut ke lokasi yang dianggap aman.
Hanya saja diakui Wabup Riduwan, bahwa masyarakat lebih memilih tinggal di sekitar pesisir pantai karena pertama berkaitan dengan masalah hak ulayat dan kedua menyangkut dengan mata pencarian mereka. Dimana pencarian mereka di laut, sehingga merasa nyaman tinggal di pesisir pantai meski hal itu cukup beresiko seperti jika terjadi banjir rob seperti sekarang.
Soal bantuan yang akan dikirim ke wilayah-wilayah berdampak, Wabup Riduwan mengungkapkan bahwa akan segera dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Kabupaten Merauke maupun dengan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merauke. (ulo/tho)