WAMENA-Hampir setengah bulan lebih, ratusan kendaraan pengangkut bahan logistik yang tertahan di Elelim Kabupaten Yalimo, hingga kemarin para sopir angkutan barang belum bisa keluar dari wilayah tersebut. Agar tidak semakin berlarut, Kodim 1702/Jayawijaya berupaya bersama Pemda Yalimo untuk melakukan negosiasi dengan tokoh masyarakat agar membuka palang.
Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol Inf. Arif Budi Situmeang , SIP mengungkapkan bahwa untuk menyelesaikan masalah pamalangan, pihaknya bersama dengan Sekda Yalimo akan bernegosiasi bersama tokoh masyarakat disana agar mau membuka palang.
“Kita saat ini sedang dalam perjalanan ke Yalimo dan kita akan bertemu dengan sekretaris daerah serta masyarakat yang melakukan pamalangan disana agar kendaraan yang tertahan disana dapat diizinkan untuk keluar dari wilayah itu,”ungkap Dandim Arif Budi Situmeang saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos via selulernya, Rabu (28/7) kemarin.
Dandim 1702/Jayawijaya ini juga belum bisa memastikan kapan pemalangan itu akan dibuka, karena belum melakukan koordinasi. Namun yang pasti apabila sudah dilakukan pertemuan dan ada hasil mungkin para sopir ini bisa keluar dari Yalimo. “Kita perjalanan ini sekitar 5 jam, sehingga hari ini belum bisa kita pastikan apakah bisa dilakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat disana atau tidak ,”jelas Situmeang.
Menurut Dandim, sebenarnya aksi pemalangan ini telah diberitahukan secara lisan dan tertulis oleh kelompok masyarakat di Yalimo, namun kendaraan yang naik dari Jayapura maupun Wamena tidak menghiraukan pemberitahuan itu akhirnya terjebak disana.
“Jadi sebenarnya tidak ada penyanderaan atau apapun, sopir ini hanya terjebak disana dan tak bisa keluar dari Yalimo karena pemalangan yang dilakukan masyarakat yang menolak pelaksanaan PSU untuk Yalimo dalam waktu 120 hari kedepan sesuai putusan MK,” bebernya.
Ia memastikan, kalau memang malam ini koordinasi berjalan dengan lancar dan masyarakat setuju membuka palang, maka malam ini juga palang akan dibuka, namun kalau memang harus menunggu besok maka besok baru akan dibuka.
“Kita hanya bisa upayakan namun untuk hasil koordinasinya kita belum tahu, semoga saja dalam negosiasi nanti masyarakat bisa menerima untuk membuka palang, karena ratusan kendaraan dan sopirnya masih tertahan di Yalimo,”tutupnya. (jo/tri)