Bulan ini, 27 Dokter Meninggal karena Covid-19

By

*Menkes Minta RS Prioritaskan Perawatan untuk Nakes

JAKARTA, Jawa Pos – Tenaga kesehatan turut mendapatkan dampak peningkatan kasus. Selain risiko keterpaparan penganyakit, juga beban kerja yang semakin meningkat. 

Ketua Tim Mitigasi IDI dr Adib Khumaidi SpOT kemarin (25/6) membeberkan ada 401 dokter yang meninggal karena Covid-19. Jumlah ini meningkat pada Juni. “Perbulan Juni ada 27 dokter yang meninggal,” ungkapnya. 

Adib menuturkan bahwa kondisi sekarang jauh lebih buruk dari pada Januari lalu. Yang lebih berisiko menurutnya adalah yang memiliki komorbid dan berusia di atas 65 tahun. 

Untuk itu dia menyarankan agar memperketat penggunaan alat pelindung diri (APD). Adib juga menyarankan aga operasi elektif juga ditunda. Selain itu, durasi praktik pun dikurangu. “Dokter yang berusia di atas 65 tahun dihimbau tetap di rumah,” katanya. 

Ketua IDI Jawa Barat dr Eka Mulyana SpOT pada kesempatan yang sama menyampaikan lonjakan kasus terjadi di mana-mana. Bahkan dia menyatakan, dengan kondisi ini berarti sudah kolaps. Hal ini tentu berpengaruh pada pelayanan. “Untuk di Jawa Barat, saat ini yang sedang terpapar lebih dari 70 orang dokter. Bahkan meningkat terus,” katanya. Dia menceritakan di satu rumah sakit di Jawa Barat, ada 11 dokter dari berbagai spesialis dalam hampir bersamaan terpapar.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 IDI Jogjakarta dr Tri Wijaya mengatakan 150 dokter yang terpapar. “Temen-temen ada yang terpapar tapi laporannya belum masuk. Kemungkinan tambah lagi,” katanya kemarin. Ada dua dokter yang meninggal. 

Sekretaris Tim Mitigasi Covid-19 IDI Jawa Tengah Sigit Kirana mengatakan dokter yang dirawat karena Covid-19 sekitar 60 orang. Sementara yang isolasi mandiri ada 90 orang. “Yang banyak usia di atas 50 tahun,” katanya.

Dia menceritakan bahwa sebelum melonjak, tim mitigas Covid-19 IDI Jawa Tengah mengumpulkan data setiap sepekan. Namun setiap hari kini ada saja data masuk yang menyatakan dokter positif Covid-19. “Hampir tiap hari ada penambahan kasus,” katanya. 

Tak hanya dokter spesialis, mereka peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) juga ada yang terjangkit Covid-19. “Dua orang residen (sebutan untuk PPDS) yang di ICU,” ungkapnya. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku sedih mendengar banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 bahkan meninggal dunia. Dia mengintruksikan kepada rumah sakit agar memprioritaskan tenaga kesehatan yang terpapar. “Kalau ada tenaga kesehatan yang terkena, anggarkan agar mereka terlayani dengan sebaik-baiknya,” katanya. (lyn/JPG)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like

Hot News