
MERAUKE- Bupati Boven Digoel mengharapkan kepada pemerintah pusat agar Kabupaten Boven Digoel menjadi salah satu jalur tol di bagian Selatan Papua. Karena secara geografis, Boven Digoel berada di tengah-tengah. Karena lebih dekat untuk mendistribusikan barang kebutuhan pokok, maupun bahan bangunan dari Boven Digoel ke Yahukimo dan Pegunungan Bintang.
Selain itu, lanjut dia, dengan Boven Digoel sebagai jalur tol maka akan lebih membuka akses di daerah perbatasan khususnya antara Indonesia-PNG. ‘’Tentu ada pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan karena akses PLBN nanti karena ada pusat perdagangan di situ. Barang dari Surabaya ke Tanah Merah langsung ke Niniati dan Yetetkun dimana perjalanan dari Tanah Merah dengan kondisi jalan saat ini bisa ditempuh dalam jangka waktu 2 jam, sehingga harga barang akan rendah,’’ katanya.
Selain itu di PNG, lanjut Bupati Benediktus Tambonop, dengan adanya tambang emas di Tabubil yang selama ini jalan ke Kiongga untuk belanja, maka dapat dialihkan ke Yetetkun sehingga sangat menguntungkan masyarakat Indonesia yang ada di perbatasan Indonesia, Yetetkun.
“Ini perusahaan tambang emas yang sangat besar di PNG , skalanya hampir sama dengan Freeport, tentu akan banyak uang yang dibelanjakan. Tinggal pertayaannya apakah kita siap untuk memenuhi kebutuhan mereka di perbatasan PBLN yang akan dibangun tersebut. ‘’Lebih fokus pada perdagangan,’’ jelasnya.
Dalam rangka tersebut, lanjut bupati Benediktus Tambonop, beberapa hari lalu dirinya bersama dengan bupati Mappi telah diundang ke Pelindo IV di Makasar untuk membahas masalah jalur tol tersebut. Untuk membuka jalur tol ini, sambung bupati Benediktus Tambonop, rencananya akan dibangun pelabuhan besar di Distrik Subur Kabupaten Boven Digoel. Perencanaan untuk pembangunan pelabuhan besar ini, jelas dia, sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2009 lalu atau 10 tahun lalu namun sampai saat ini belum dilakukan pembangunan.
“Survei lapangan sudah dilakukan, dan kami berharap pelabuhan tersebut tahun 2020 mendatang sudah mulai dibangun,’’ jelasnya.
Ditambahkan bupati bahwa dengan adanya tol laut tersebut diharapkan varietas harga barang tidak terlalu jauh beda dengan Merauke, karena barang yang sampai ke Tanah Merah langsung dari Surabaya. (ulo/tri)