
MERAUKE- Cuaca yang kurang bagus atau buruk saat ini dengan tinggi gelombang antara 2,5-3 meter lebih di sekitar Laut Arafura bagian Timur dan Perairan Yos Sudarso bagian Barat membuat nelayan di Merauke memilih untuk tidak mencari ikan jauh ke tengah laut. Namun mereka mencari ikan dan udang di sekitar pinggir laut.
‘’Kalau dengan cuaca seperti sekarang, kami tidak berani untuk melaut terlalu ke tengah tapi di sekitar pinggir laut saja. Yang dekat-dekat saja,’’ kata Dewata salah satu nelayan tradisional yang ada di sekitar Pantai Lampu Satu, Kelurahan Samkai Merauke saat ditemui media ini, Selasa (11/6).
Dewata mengaku terpaksa melakukan ini, agar asap dapur tetap mengepul. Apalagi sekarang ini, musim udang, sehingga pihaknya melakukan pencarian di sekitar pinggir laut saja. ‘’Kita tidak berani masuk terlalu ke dalam. Karena ombak masuk besar dan takut terjadi apa-apa,’’ katanya.
Jika tidak musim ombak, kata dia, maka pencarian ikan dimulai saat air laut sedang surut dan kembali saat air pasang. “Tergantung air pasang dan surut. Kalau surut kita melaut dan pada saat air sudah pasang kita kembali membawa hasil tangkapan untuk dijual. Ya, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari untuk istri dan anak,’’ jelasnya.
Soal cuaca buruk tersebut, Dewata mengaku terjadi sejak Jumat 7 Juni lalu dengan gelombang yang cukup tinggi.
Seperti disampaikan pihak BMKG Merauke sebelumnya bahwa gelombang tinggi antara 2,5-3 meter lebih ini terjadi di Laut Arafura bagian Timur dan perairan Yos Sudarso bagian Barat yang akan diperkirakan sampai Kamis 13 Juni mendatang.
Gelombang tinggi ini dipicu oleh kecepatan angin yang cukup tinggi antara 50-60 kilimeter perjam yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan antara bagian Australia dan bagian Utara Asia di sekitar Jepang. Sehingga angin bertiup dari arah arah Timur Tenggara dengan kecepatan maksimum di perairan Selatan Papua. (ulo/tri)