Penyampaian aspirasi Mahasiswa dan Pelajar Jayawijaya ke DPRD Jayawijaya Senin (22/6) kemarin.( FOTO: Denny/ Cepos)
WAMENA – Mahasiswa Dan Pelajar Jayawijaya kembali menyampaikan 5 tuntutan kepada DPRD Jayawijaya untuk memperjuangkan pendidikan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikannnya ke jenjang yang lebih tinggi yakni di bangku perkuliahan
Penanggungjawab Aksi, Hengki Hilapok menyatakan tuntutan yang ditujukan kepada DPRD dalam penyampaian aspirasi di Kantor DPRD ini, pertama mahasiswa Asal Jayawijaya harus diprioritaskan beasiswa dari semester III sampai selesai. Anak asli Jayawijaya juga harus diprioritaskan berkuliah di luar negeri setiap kali tahun ajaran Baru,
“Sementara untuk penerimaan mahasiswa baru dari jalur ADM dan Afirmasi dinilai seperti dimainkan untuk kepentingan pribadi sehingga dalam penyampaian aspirasi ini harus terbuka yang layak untuk dibantu itu calon mahasiswa yang latar belakang keluarganya tidak mampu,”ungkapnya di lapangan kantor DPRD Jayawijaya Senin (22/6) kemarin
Ia juga menyatakan sementara untuk seleksi masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bisa diprioritaskan 40 orang yang mewakili masing-masing distrik. Jalur penerbangan juga harus dibuka agar siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya di daerah lain miliki akses kesana untuk mendaftar di perguruan tinggi sesuai kemauannya dan harga tiket diturunkan,
Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD Mathias Tabuni mengakui tuntutan mahasiswa dan pelajar yang ada di Jayawijaya telah dijawab oleh Dinas Pendidikan. Sementara ada hal yang tak bisa dijawab DPRD akan memanggil dinas yang bersangkutan untuk dengar pendapat dengan dewan. “Kita akan teruskan aspirasi mahasiswa dan pelajar Jayawijaya. Kalaupun kita tak bisa selesaikan disini akan diteruskan ke Provinsi Papua dalam hal ini Dinas Pendidikan ke dinas Pendidikan Provinsi dan DPRP,”bebernya.
Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan Jayawijaya Walden Hood Sinaga menyatakan, pihaknya sudah menyampaikan sesuai dengan tugas pokok dan tanggungjawab Dinas Pendidikan, sebenarnya tuntutan itu lebih kepada provinsi, karena yang dituntut masalah masuk perguruan tinggi negeri yang masuk dalam tahapan sekarang.
“Kita sudah membantu awalnya tahapan ujian seleksi di Jayapura dan Sentani , namun kita berusaha dan mendapat solusi akan dilakukan ujian juga di Wamena yakni di Yapis terkait dengan afirmasi pendidikan itu masih di provinsi dan kita selalu menyuarakan kepentingan daerah,”bebernya. (jo/tri)