Di Wamena, Pertalite Tembus Rp 50 Ribu/Liter

By

Seorang warga saat mengisi BBM eceran di  Sinakma Wamena. (FOTO: Denny/Cepos) 

Hari ini, DPRD Panggil Dinas Terkait Untuk Hearing

WAMENA-Hanya sehari usai penertiban harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite  dilakukan oleh tim dari Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawiajya, justru harga BBM Pertalite malah melonjak tinggi. 

  Sebelum ditertibkan, pengecer menjual dengan harga Rp 20.000 per liter, dan diharapkan mengikuti aturan pemerintah daerah, maksimal Rp 15 ribu. Alih-alih mengikuti aturan pemerintah, harga di pengecer malah semakin mencekik leher masyarakat yang membutuhkan BBM untuk kendaraannya. 

    Harga pertalite Rp 50 ribu/liter ini dijual di sejumlah pengecer BBM yang ada di ruas Jalan Pattimura, Pasar Potiklek dan beberapa tempat lainnya, Warga yang hendak beli pertalite ini  kaget dengan harga yang ditetapkan pengecer. Warga meminta upaya dari pemerintah dan aparat keamanan untuk menindak tegas para pengecer yang menjual BBM dengan harga tinggi.

   Menyikapi masalah ini, Ketua Komisi B DPRD Jayawijaya Iwan Asso menegaskan untuk masalah BBM bukan hanya dirasakan para sopir, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat luas. Karena itu, secepatnya pihaknya akan melakukan pembahasan dengan dinas terkait seperti Perhubungan Darat, Disnakerindag, Samsat dan Kepolisian.

  “Hearing ini dilakukan agar kita bisa memastikan menggunakan satu data, karena harga BBM sudah naik sampai tembus ke angka Rp 50.000/liter dan sangat memberatkan masyarakat  sehingga kami sudah keluarkan undangan dan memanggil beberapa OPD besok (hari ini.red),” ungkapnya Kamis (2/12 ) kemarin.

  Dalam rapat ini, kata Iwan Asso, DPRD ingin memastikan bagaimana stok BBMnya di Jayawijaya, pengirimannya selama ini masuk atau tidak dari Jayapura ke Wamena. Pengangkutnya bermasalah atau tidak dan bagaimana pendistribusian pada 4 APMS yang ada di Jayawijaya , termasuk Dinsnakerindag selaku pengontrol untuk harga BBM yang naik dari Rp 20.000 sampai dengan Rp 50.000.

  “Kami ingin memastikan apakah data kendaraan yang memegang kupon ini sudah sesuai atau tidak sehingga kita akan tahu besok seperti apa,” katanya.

  Ia juga menegaskan kepada pengecer BBM di Jayawijaya agar mentaati apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan tidak menaikkan harga seenaknya. Sebab Komisi B akan mendorong agar mereka yang menjual BBM dengan harga tinggi ini ditindak tegas.

  “Mereka harus melihat harga yang sudah ditetapkan dan dieksekusi oleh dinas lain sebab BBM yang didapatkan itu BBM Subsidi pemerintah sehingga harus mengikuti aturan itu jangan membuat aturan sendiri lagi,” tegasnya.

  Sementara itu, Isak Wetipo salah pemuda di Wamena juga mengeluhkan harga pertalite yang tembus Rp 50.000 per liter. Hal ini tentunya jug akan berdampak pada 9 kabupaten lain yang selama ini menginduk atau disuplai BBM dari Wamena. Hal ini tidak seperti kebijaka Presiden yang menerapkan BBM satu harga termasuk di pengunungan Papua. “Pak Presiden Jokowi tolong perhatikan keadilan bagi masyarakat di Pegunungan Tengah Papua ini,”harapnya. (jo/oel/tri) 

Tinggalkan Balasan

You may also like

Hot News

%d blogger menyukai ini: