Diduga Kompor Jatuh Akibat Gempa Jadi Penyebab Kebakaran

By

Para petugas Damkar ketika memantau bangunan kos – kosan yang telah dilakuukan pembasahan pada kebakaran di Jl Perikanan Hamadi, Kamis (9/2). Terdapat 8 kos yang terbakar dan diduga akibat kompor yang jatuh saat gempa. (Gamel Cepos)

JAYAPURA – Kebakaran yang terjadi di Jl Perikanan Hamadi Distrik Jayapura Selatan diyakini masih ada kaitannnya akibat gempa pada Kamis (9/2) sore kemarin. Gempa dengan magnitude 5,4 SR membuat guncangan yang  cukup kencang dan disinilah diduga ada  sebuah kompor yang dalam posisi menyala kemuudian terjatuh.

 Karena panik, warga tidak lagi fokus untuk melihat isi rumah dan akhirnya rumah terbakar begitu saja. Dari kebakaran ini tercatat ada 8 kamar kos yang ludes terbakar. Untungnya setelah   kurang lebih 1 jam api berhasil dipadamkan dan tak ada korban jiwa. Kejadian kebakaran disebutkan terjadi sekira pukul 15.30 WIT di Jl Perikanan Hamadi dimana saat gempa tiba – tiba orang berhamburan keluar  rumah dan tak lama muncul api.

 “Ada 9 kamar kos namun yang terdampak ada 8 kos – kos. Penyebabnya sendiri diduga karena kemudian ada yang masak dan alat masak ini jatuh kemudian api menyebar,” kata Kapolsek Jayapura Selatan, AKP Julkifli Sinaga di lokasi kejadian. Namun untungnya api tidak lagi menyebar setelah sejumlah unit mobil damkar, dari TNI AL, Water Canon Polda dan truk supply dari PDAM dan warga tiba di lokasi kejadian. 

 “Segera kami police line dan melakukan pendataan,” beber Kapolsek. Sementara Kabid Damkar Kota Jayapura, Feronita Kirana menyampaikan bahwa pihaknya mendapat informasi kebakaran pada  pukul 15.33 WIT  yang kemudian diteruskan ke semua pos.  Pukul 15.40 WIT armada dari Pos Mako tiba di lokasi disusul armada dari pos lainnya. 

 “Objek yang terbakar  1 unit rumah milik warga Hamadi atas nama Wandi Wasono  dan diduga akibat kompor yang ditinggalkan dalam keadaan menyala dan terjatuh akibat gempa,” jelas Kirana. Api akhirnya dapat dikendalikan pukul 16.45 WIT dilanjutkan dengan pembasahan secara total.  “Tadi kendalanya hanya akses lalu lintas  dan sumber air,” tutup Kirana. (ade/wen)

Tinggalkan Balasan

You may also like

Hot News

%d blogger menyukai ini: