Danrem : Kelompok ini Jahat, Teroris!
JAYAPURA-Dalam sebulan ini, tercatat sebanyak tiga kali anggota personel Pos Koramil Persiapan Suru-suru ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Jumat (3/12) kemarin sekira pukul 13.45 WIT, di Suru-suru Kompleks, Distrik Suru-suru, Kabupaten Yahukimo, terjadi penembakan anggota Satgas Apter di Koramil Suru-suru.
Adapun dua anggota yang tertembak yakni Serda Putra Rahaldi dan Praka Suheri. Mereka ditembak saat mengambil air di bak penampungan.
Tembakan diduga dari arah Barat Koramil Suru-Suru sebanyak 1 kali itu mengenai 2 anggota TNI. Seluruh jajaran anggota yang berada Mamba Kompleks saat itu langsung melakukan pengejaran yang dipimpin oleh Danpos Elang, hingga terjadi kontak tembak.
Dalam penembakan tersebut, Serda Putra Rahaldi dilaporkan gugur, sementara Praka Suheri dalam keadaan luka tembak di bagian pantat.
Danrem 172/Para Wira Yakthi, Brigjen TNI Izak Pangemanan saat dikonfirmasi membenarkan jika dua anggotanya ditembak dan satu orang gugur.
“KKB menembak anggota TNI, padahal kita sudah berusaha menyelesaikan persoalan dengan damai seperti yang disampaikan Panglima, tapi kelompok ini (KKB-red) jahat,” tegas Danrem saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (3/12).
Lanjutnya, anggota ditembak padahal anggota saat itu tidak menganggu kelompok ini. Akibatnya, dua anggotanya tertembak. Sersan Dua (Serda0 Putra Rahaldi terkena tembak di bagian punggung hingga meninggal dunia, sementara Praka Suheri tertembak di bagian pantat dalam kondisi sadar.
“Kronologi kejadiannya saya belum bisa jelaskan, mau konfirmasi anggota dulu di sana (Suru-suru-red),” tutur Danrem Izak Pangemanan.
Untuk evakuasi kedua korban menurut Danrem Izak Pangemanan, direncanakan Sabtu (4/12) hari ini. Untuk korban yang selamat Praka Suheri akan diveakuasi ke RS Marthen Indey, Kota Jayapura.
“Kami tetap melakukan upaya-upaya damai dalam penyelesiaan masalah. Namun, jika kelompok ini menyerang kami, tidak ada pilihan kami harus membela diri dan membalas. Namun yang jelas, kita tidak akan melakukan operasi militer, tetap melakukan operasi teritorial menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara cara damai untuk menghindari adanya korban,” bebernya.
Dalam penyelesaian damai ini, Danrem meminta pihak terkait dalam hal Pemda, tokoh gereja, tokoh masyarakat dan tokoh adat harus bisa mengendalikan kelompok bersenjata tersebut.
Dikatakan Danrem, saat ini jumlah anggota yang berada di Koramil Persiapan Suru-suru berjumlah 70 orang. Dengan jumlah tersebut kata Danrem, sebenarnya sudah cukup untuk melakukan operasi. Hanya saja, pihaknya ingin melakukan pendekatan dengan cara damai.
“Jika kita mau kejar, kita akan kejar. Begitu juga dengan operasi militer, kita mampu melakukan itu. Berapa sih kekuatan mereka, kita juga punya segalanya untuk menghancurkan mereka. Tapi kebijakan sudah dikeluarkan, menyelesaikan persoalan dengan cara damai. Namun kelompok ini memang mereka teroris. Mereka berusaha menggagalkan kebijakan yang sudah dikeluarkan. Mereka berusaha memprovokasi kita, tetapi kita tetap pada kebijakan kita menyelesaikan dengan cara damai,” tuturnya.
Dikatakan Danrem, jumlah kekuatan KKB yang berada di Dsitrik Suru-suru sekira 20 orang. Kelompok ini merupakan kelompok pimpinan Pengme Kogoya.
Adapun rentetan penembakan anggota di Suru-suru berawal sejak Sabtu (20/11) lalu, dimana dua anggota TNI dari satuan BKO Aparat teritorial (Apter) Koramil Persiapan Suru-suru, Kabupaten Yahukimo diserang KKB.
Dalam penyerangan tersebut, satu anggota TNI bernama Sertu Baskoro gugur ditembak di bagian kepala. Sementara Danpos Kapten Arviandi terkena luka bacok parang dan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Gatot Soebroto.
Seminggu kemudian tepatnya Sabtu (27/11), kontak senjata antara Satgas TNI dan KKB terjadi di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo. Dalam kontak tembak tersebut 1 orang anggota Satgas TNI mengalami luka tembak dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Marthen Indey. (fia/nat)