Tim Pansus Afirmasi MRP Datangi, IPDN, Smankor, SMK 5 Penerbangan, dan Poltekbang
JAYAPURA – Pansus Afirmasi Majelis Rakyat Papua (MRP) melakukan kunjungan ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Penerbangan Waibu Sentani, Sekolah Menengah Keolahragaan (Smankor) Jayapura, IPDN Buper, dan Politeknik Penerbangan (Poltekbang) di Deplat Jayapura Utara.
Usai melakukan kunjungan Ketua Pansus Afirmasi MRP Edison Tanati mengatakan kunjungan ini tindak lanjut dari hasil pertemuan dengan Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) provinsi Papua untuk meninjau langsung lokasi sekolah yang berfokus menyiapkan SDM Papua.
“Empat tempat yang kami kunjungi dengan tujuan melihat langsung kendala yang di hadapi pihak sekolah maupun siswa terutama siswa orang asli Papua di bidang-bidang ilmu pasti baik penerbangan, IPDN maupun Atlet yang mana minim fasilitas dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah,” katanya, Di Jayapura, Kamis, (18/3).
Kehadiran Pansus Afirmasi MRP juga ingin melihat berapa banyak siswa orang asli Papua yang ikut pendidikan, sehingga menjadi catatan Pansus Afirmasi untuk dilaporkan ke pimpinan lembaga dan Pemerintah Provinsi Papua untuk dapat melihat dengan serius SDM Papua yang ada di Papua terutama di Jayapura.
“Selain meminta masukan dari pihak sekolah dan siswa, MRP juga minta agar siswa yang diterima harus utamakan orang asli Papua, apa yang menjadi kendala bisa didorong dalam kuota afirmasi (kekhususan) terutama di penerbangan, teknisi pesawat, pramugari, pemantau lalulintas udara di setiap lapangan terbang yang ada di Papua dapat dipekerjakan anak asli daerah dari kuota afirmasi,” katanya.
Sementara Wakil Ketua Pansus Afirmasi MRP Orpa Anari menambahkan apa yang dilihat MRP itu juga yang akan dilaporkan saat pertemuan MRP dengan Dinas BPSDM Provinsi Papua dan Wakil Gubernur Papua untuk dapat ditindaklanjuti karena diprioritaskan.
“Selain kami meminta kuota mandiri, kami juga minta pemerintah provinsi Papua untuk melihat fasilitas pendidikan yang sudah di bangun namun tidak di rawat baik hingga terbengkalai karena tidak diperhatikan. Terutama asrama putra dan putri Smankor Buper Jayapura, ada fasilitas juga yang belum dilengkapi,” katanya. Ia berharap apa yang menjadi pergumulan guru dan siswa dapat diperhatikan serius oleh pemerintah provinsi Papua.(oel/wen)