JAKARTA, Jawa Pos–Dukungan transportasi dan fasilitas dua kapal isolasi terpusat (isoter) untuk pagelaran PON XX Papua akan tetap disiagakan sampai H+5 setelah seluruh rangkaian acara berakhir pada tanggal 15 Oktober 2021.
Saat ini kedua kapal yakni KM Tidar dan KM Sirimau masih merawat beberapa pasien Covid-19. KM Tidar telah berada di Jayapura sejak 12 Agustus 2021 atau sebelum penyelenggaraan PON.
Sebelumnya KM Tidar menjalankan tugas sebagai tempat isoter dalam rangka mengendalikan pandemi Covid-19 di Jayapura. Sedangkan KM Sirimau telah berada di Merauke sejak 27 September 2021 setelah mengakhiri tugas sebagai kapal isoter di Sorong.
KM Tidar memiliki kapasitas 929 bed (873 bed untuk pasien dan 56 bed untuk nakes), sedangkan KM. Sirimau dengan kapasitas 460 bed (449 bed untuk pasien dan 11 bed untuk nakes).
Saat ini, pasien isoter di KM Tidar terisi sebanyak total 15 orang. Terdiri 14 orang dari klaster PON dan 1 (satu) orang dari klaster umum. “Keberadaan kedua kapal isoter ini diharapkan dapat membantu pengendalian penyebaran Covid-19 di Papua,” tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kemarin (12/10)
Budi memastikan dua Kapal Isolasi Terpusat (Isoter) dan empat bandara tetap disiagakan. Dua Kapal Isoter tersebut meliputi Kapal KM Tidar yang disiagakan di Jayapura dan KM Sirimau yang disiagakan di Merauke.
Sementara 4 bandara akan bekerja mendukung kepulangan para atlit dan ofisial dengan berbagai keperluannya meliputi Bandara Sentani di Jayapura, Bandara Mozes Kilangin di Timika, Bandara Domine Eduard Osok di Sorong, dan Bandara Mopah di Merauke. ”Hal ini merupakan tindak lanjut hasil rapat evaluasi pelaksanaan PON XX di Papua,” jelas Budi (12/10)
Dalam evaluasi ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) telah meminta para menteri, termasuk Menhub, untuk tetap mengawasi para peserta yang masih ada di Papua hingga H+5 pada tanggal 20 Oktober 2021.
“Saya telah instruksikan kepada Dirjen Perhubungan Laut agar kedua kapal isoter tersebut tetap berada di Papua hingga h+5 penutupan PON XX dan memastikan seluruh pasien yang dirawat di isoter ditangani dengan baik,” kata Budi.
Kapal isoter ini dapat menjadi alternatif ruang isolasi bagi para pasien Covid-19 tanpa gejala, sehingga mempercepat kesembuhan dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri di rumah. Selain itu, dengan isolasi di kapal, diharapkan dapat membatasi ruang gerak penyebaran Virus Covid -19 karena mobilitas pasien hanya dilakukan di atas kapal.
Budi menambahkan, selain kapal isoter, 4 bandara yang ditunjuk diatas telah berkoordinasi dengan operator maskapai, guna memfasilitasi kepulangan para atlet dan tim official dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Budi mengatakan, pemulangan atlet-atlet PON melalui bandara telah dipastikan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat baik oleh pihak bandara maupun maskapai. ”Kita juga telah mengimplementasikan aplikasi Peduli Lindungi dan memastikan semua yang berangkat sudah melakukan vaksin dan tes PCR,” pungkasnya.(tau/JPG)