Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, SIK didampingi Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo, SH.,MH Senin (27/2) kemarin. (FOTO: Denny/ Cepos)
WAMENA – Polda Papua bakal mengevaluasi pelaksanaan tugas yang telah dilakukan oleh Polres Jayawijaya dengan meminta penjelasan yang cukup lama secara rinci dari awal kejadian yang disampaikan bahwa ada berapa kali negosiasi dari TKP hingga terjadi insiden tersebut ‘
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, SIK menyatakan pihaknya sudah minta secara rinci atau runut dilakukan dengan berbagai data dan fakta di lapangan itu disampaikan. Sehingga hal ini juga akan menjadi evaluasi menyeluruh baik bagaimana pelaksanaan tugas yang harus dilakukan ke depan.
“Tentunya juga pembelajaran bagi seluruh unsur kepolisian di Tanah Papua khususnya di wilkum Polda Papua dalam penanganan ini ke depan akan dilengkapi sebagaimana yang harus dilakukan Polres Jayawijaya,”ungkapnya saat ditemui di Wamena.
Kapolda Papua mengaku sudah mendapat dan melihat video-video amatir. Sehingga diharap tidak ada lagi yang menyampaikan yang tidak berdasar pada fakta, pihaknya sangat prihatin, tentunya ini juga evaluasi yang terjadi di tubuh kepolisian khususnya Polres Jayawijaya tentang pelaksanaan tugas.
“Saya sudah minta pejabat teknis yang saya bawa bisa memberikan masukan bagaimana untuk pelaksanaan tugas ke depan,” ujarnya.
Pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada saudara-saudara yang berdampak langsung, tentunya Kepolisian akan kembali memberikan rasa aman supaya pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan di tengah-tengah masyarakat bisa kembali berjalan normal.
“Untuk anggota Polri sejauh ini yang sudah dilakukan penyelidikan atas kejadian itu oleh Kabid Propam ada 16. Tentunya juga akan bertambah lagi karena di lapangan itu banyak.”bebernya
“Dari kalangan masyarakat sejauh ini sudah 13 orang diamankan, dan semuanya sudah dikembalikan. Tentunya saya minta untuk Kapolres bahwa kita sudah punya data, sehingga peran masing-masing ini juga nanti kalau itu bagian terlibat langsung berperan aktif dalam melakukan provokasi dalam kejadian itu, tentunya negara kita negara hukum kami akan sampai kesana,” kata Mathius Fakhiri.
Kapolda juga menegaskan bagi masyarakat yang selalu memanfaatkan persoalan di lapangan, memboncengi untuk mau kabupaten atau Papua ini tidak aman akan berhadapn dengan hukum. Nantinya dari kerusuhan, pembakaran, pembunuhan itu bisa jadikan fakta-fakta hukum untuk terbitkan laporan polisi dan DPO bagi mereka sehingga proses hukum akan lakukan.
Sementara terkaitkasus pembacokan terhadap dua warga ini terjadi karena manfaatkan isu kemarin, padahal pelaku menfaatkan kejahatan yang lain, numpang pada kejadian kerusuhan untuk membunuh, memperkosa, merampok atau mengintimidasi masyarakat lain. Dengan maksud di generalkan gara-gara kasus itu,
Sementara itu Kodam XVII / Cenderawasih menurunkan tim investigasi dalam rangka transparansi penegakan hukum terhadap penangan kasus kerusuhan di Sinakma 23 Februari sehingga bisa secepatnya untuk diselesaikan.
Pangdam XVII Mayjen TNI Muhamad saleh Mustafa menyatakan berkaitan dengan langkah penanganan ke dalam pertama langkah pengamananan terutama mengamankan masyarakat yang ada di Kota Wamena baik Non Papua maupun asli Papua yang berdoimisili di Wamena, dimana ia sudah memerintahkan Dandim untuk melakukan patrol berkoordinasi dengan pihak kepolisian
“Langkah penegakan hukum yang kita ambil dalam hal ini Kodam XVII Cenderawasih memerintahkan Pomdam XVII/ Cenderawasih untuk melakukan investigasi, saya juga sudah berkoordinasi dengan kapolda Papua yang juga akan mengirimkan tim investigasi dalam rangka untuk transparansi penegakan hukum,”ungkapnya Selasa (27/2) saat ditemui di Makodim 1702/ Jayawijaya
Langkah yang diambil ini transparan dan terbuka sehingga apabila ada anggota TNI yang terlibat ada bukti yang mengarah yang mengarah kepada HAM yang bersangkutan akan diambil tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku,
“Saya garis bawahi apabila tidak ada keterlibatan prajurit TNI atau Kodim 1702/ Jayawijaya , dan ada oknum yang memutar balikan fakta maka kita akan laporan fakta dengan tuntutan hukum dengan penjelekan nama baik , apabila ada oknum yang berupaya menimbulkan berita hoax maka saya akan tuntut pencemaran nama baik,”tegas Pangdam XVII/ Cenderawasih.
Muhamad Saleh juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Jayawijaya untuk bersama –sama menyelesaikan ini sesuai prosedur hukum. Ia akan jamin bersama kapolda bahwa keadilan , kesetaraan , semua. Baik TNI/Polri dan masyarakat sama di mata hukum sehingga tak boleh ada terror –teror yang diliuar prosedur hukum yang mengancam masyarakat lainnya dan menimbulkan ketidaknyamanan.
“Jangan menimbulkan persoalan baru, mari kita jaga kota Wamena ini menjadi kota yang aman, kota yang dapat ditempati oleh siapa saja dari wilayah Indonesia mana saja , karena saya yakin orang timur tidak ada yang mempunyai hati untuk melarang semua mahluk Tuhan hidup di tanah Papua saya yakin itu.”bebernya
Pangdam menegaskan Bagi mereka yang mencoba mengadu domba dan provokasi pihaknya akan lakukan langkah penindakan hukum, jejak digital tidak akan pernah hilang dan bisa akan cari , TNI/ Polri sama –sama menjujnjung tinggi hukum dan menjamin akuntabilitas dari penyelesaian kasus ini sehingga langkah awal sudah didatangkan tim dari POMDAM untuk pengumpulan data dan keterangan awal, dan akan melakukan olah TKP
Di tempat yang sama Danrem 172/ PWY. Brigjen TNI J.O Sembiring mengimbau kepada masyarakat tetap tenang dan pihaknya sudah koordinasi agar TNI/ Polri untuk tetap menjaga di sentra ekonomi pemiukiman, namun bagi masyarakat masih merasa belum nyaman tempat tinggalnya kodim juga ada menyediakan tempat untuk mengamankan diri sementara karena kuatir berada di lingkungatempat tinggalnya.
“Wilayah kota cukup aman saat ini banyak orang yang buka kios dan warung, kodim juga membuka untuk menampung warga yang merasa tak aman,”tegasnya. (jo/ade/rel/wen)