Para mahasiswa yang tergabung dalam Asrama Tauboria dan Astri Nurjaya, saat membakar 1000 lilin di Aula Asrama Mahasiswa Katolik Tauboria, Padang Bulan, Kota Jayapura, Rabu (1/12) malam. (FOTO: Yewen/Cepos)
JAYAPURA- Dalam rangka menghentikan konflik di Papua, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Asrama Mahasiswa Katolik Tauboria dan Asrama Mahasiswi Katolik Nurjaya membakar atau memasang 1000 lilin di Aula Asrama Mahasiswa Katolik Tauboria, Padang Bulan, Kota Jayapura, Rabu (1/12) malam.
Tak hanya memasang lilin, puluhan mahasiswa dan mahasiswi ini melakukan ibadah bersama untuk mendoakan agar konflik bersenjata yang berada di beberapa daerah bisa segera dihentikan dan masyarakat bisa hidup aman, nyaman dan damai.
Ketua Asrama Mahasiswa Katolik Tauboria, Theodorus Elli Magai mengatakan, pemasangan 1000 lilin yang dilakukan sebagai seruan agar konflik bersenjata yang ada di beberapa daerah bisa segera dihentikan.
“Dengan pemasangan 1000 lilin dari kami mahasiswa ikut menyerukan agar konflik bersenjata yang terjadi di Papua seperti di Pegunungan Bintang, Maybrat, Yahukimo, Puncak dan beberapa daerah bisa segera dihentikan,”ujarnya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.
Magai menyampaikan, pihaknya sebagai mahasiswa memiliki tanggung jawab yang sama untuk ikut memberikan seruan mengenai kedamaian dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat yang ada di tanah Papua.
“Dengan seruan yang kita berikan ini bisa menjadi gerakan bersama untuk ikut mewujudkan kedamaian yang ada di tanah Papua. Terutama bagaimana mewujudkan keamanan dan kedamaian di Bumi Senderawasih,”ungkapnya.
Magai berharap, dengan ibadah dan bakar lilin ini, maka diharapkan kedepan dapat mewujudkan Papua yang aman, nyaman dan damai. (bet/tho)
