
MERAUKE- Untuk menghindari aksi coret -coretan bagi para lulusan di SMPN 2 Merauke yang merupakan sekolah rujukan di Kabupaten Merauke, sekoleh tersebut mewajibkan siswanya yang akan mendengarkan pengumuman tersebut menggunakan kebaya atau pakaian adat masing-masing. Selain itu, para siswa tersebut wajib datang didampingi orang tuanya atau wali orag tua.
Tak hanya itu, para siswa tersebut diberi setangkai bunga. Kepsek Kepala SMPN 2 Merauke Mayela Yeterok. S.Pd, memasang langsung bunga di dada dari setiap lulusan itu. Sedangkan hasil perolehan nilai mereka diserahkan oleh masing-masing wali kelasnya.
Kepada media ini seusai kegiatan tersebut, Mayela Yeterok mengungkapkan bahwa seluruh siswa yang ada di SMPN 2 Merauke ini lulus 100 persen. ‘’Dari 295 siswa, lulus 100 persen. Jadi semua lulus,’’ kata Mayela Yeterok.
Mayela Yeterok mengungkapkan bahwa pihaknya sengaja mewajibkan seluruh siswa mengunakan kebaya atau pakaian adat masing-masing unutk menghindari aksi coret-coret seragam dari siswa tersebut. ‘’Karena kebiasaan dari anak-anak disini, kalau saat pengumuman rasa kegembiraan itu diluapkan dengan aksi coret-coret pakaian seragam mereka. Padahal, pakaian seragam tersebut masih sangat bermanfaat apabila disumbangkan kepada anak-anak yang membutuhkannya,’’ jelasnya. (ulo/tri)