
SENTANI- Sebagai salah satu daerah penyelenggaran Pekan Olahraga Nasional XX, Tahun 2020 mendatang, Pemerintah Kabupaten Jayapura terus mengejar sejumlah pekerjaan untuk mematangkan persiapan menyambut PON 2020 itu.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, MSI mengatakan, penyelenggaraan PON 2020 itu sudah di depan mata, dan itu membutuhkan kerja sama, kerja keras antara semua pihak untuk mewujudkan persiapan dalam rangka menyambut PON itu.
“Atlet-atlet juga harus dipersiapkan supaya bisa meraih prestasi yang gemilang, belum lagi sebagai tuan rumah, Kabupaten Jayapura dan masyarakatnya harus menyiapkan diri dengan baik,” kata Mathius Awoitauw kepada wartawan usai pelaksanaan kegiatan tutup tahun di Sentani, Rabu (1/1), malam.
Menurutnya, penyelenggaraan PON di Papua merupakan event besar dan merupakan satu tolok ukur untuk keberhasilan Papua ke depan. Di waktu-waktu yang ada saat ini, pemerintah sedang menyiapkan sejumlah fasilitas, tetapi juga masyarakat harus bisa mengambil bagian untuk menyukseskan penyelenggaraan kegiatan itu. Yang tentunya bisa mendapatkan manfaat secara ekonomi dengan hadirnya PON di Papua.
Oleh karena itu, koordinasi, konsolidasi harus terus dibangun dan dilakukan secara terus-menerus karena dengan agenda ini akan mampu memberikan dampak dan menggerakkan sektor-sektor yang lain, secara khusus di bidang ekonomi.
“Untuk itu, mari kita fokus menjadi tuan rumah yang baik karena kegiatan ini akan membawa pengaruh untuk kemajuan-kemajuan yang lain,” paparnya.
Lanjut dia, pemerintah juga menginginkan PON di Papua khususnya Kabupaten Jayapura yang sudah ditunjuk sebagai salah tuan rumah PON harus mampu memberikan dampak terhadap sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Jayapura.
Menurutnya, suksesnya penyelenggaraan PON di Papua pada 2020 ini, akan membawa nilai positif tersendiri bagi keberadaan Papua ke depan. Dengan begitu, Papua tidak lagi dipandang sebagai sebuah daerah zona merah yang penuh dengan konflik, tapi di satu sisi ternyata Papua memiliki kemampuan dan potensi untuk bisa bersaing dengan daerah-daerah lainnya yang ada di Indonesia.
“Kalau kita berhasil dengan kegiatan PON ini maka Papua akan keluar dari stigma yang selama ini sering dikaitkan dengan hal-hal yang negatif. Ini adalah ajang untuk pembuktian Papua adalah lebih baik dari apa yang diberitakan selama ini,”tambahnya. (roy/tho)
SENTANI- Dua orang warga berhasil diamankan petugas sipir Lapas Narkotika Doyo, Selasa (31/12), lalu karena kedapatan membawa bungkusan ganja yang disimpan di dalam dompetnya saat mengunjungi temannya Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Doyo Sentani Jayapura. Dari kedua warga yang diamankan itu, salah satunya berinsial IR, sementara satunya yang merupakan tukang ojek belum diketahui identitasnya.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Doyo, Basuki Wijoyo menjelaskan, sipir Lapas terpaksa mengamankan 2 orang warga tersebut karena kedapatan membawa bungkusan ganja di dalam dompetnya pada saat mengunjungi rekannya yang sementara menjalani proses hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Doyo.
“Keduanya langsung diserahkan ke pihak kepolisian hari itu juga,” kata Basuki Wijoyo saat dihubungi Cenderawasih Pos melalui sambungan teleponnya, Kamis (2/1).
Dia menjelaskan, 2 orang yang diamankan itu satunya adalah tukang ojek dan satunya lagi penumpang ojek. Dari dompet milik IR inilah petugas sipir mendapatkan bungkusan ganja.
“IR ini menggunakan ojek dari Mandala dengan membayar Rp100.000 untuk membesuk temannya yang sedang berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Doyo,” jelasnya.
Dia mengatakan, mengenai keberadaan tukang ojek yang terlibat dalam kasus ini tetap menunggu hasil penyelidikan polisi. Karena yang bersangkutan pada saat kejadian itu hendak ikut dalam Lapas.
“Kalau terkait tujuan dan motif dari tukang ojek ini nanti kita serahkan kepada pihak kepolisian,”tambahnya. (roy/tho)