Karantina Pertanian Dorong Ekspor Komoditas Pertanian

By

Peserta sosialisasi dan Bimtek ekspor komoditas pertanian yang digelar Badan Karantina Pertanian di Merauke, kemarin. (foto: Sulo/Cepos)   

MERAUKE-Karantina Pertanian terus mendorong ekspor komoditas pertanian dalam rangka meningkatkan devisi atau pendapatan negara yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam rangka itu, Badan Karantina Nasional menggelar sosialisasi dan Bimtek ekspor komoditas pertanian yang diikuti petani dan pelaku  usaha di Merauke, Senin (6/12).  

   Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati DR. Andi Muh. Adnan,   mengungkapkan bahwa untuk  beras sudah banyak yang diekspor, namun pemerintah ingin tidak hanya beras  tapi semua komoditas.  

   “Saya pikir di Merauke  banyak komoditas yang bisa diekspor diantaranya pinang. Kelapa juga ada, sehingga selain beras, komoditas-komoditas itu bisa kita  ekspor,” kata  Andi  didampingi  Kepala Karantina Pertanian Merauke  Sudirman, SE kepada wartawan usai pembukaan kegiatan.

    Dikatakan, bimbingan tehnis ini dilakukan dalam rangka mendorong ekspor tersebut. Apalagi, lanjut Andi, potensi sagu di Papua sangat besar. “Sebenarnya sagu itu permintaannya banyak, sehingga ke depan kita bisa mendorong  sagu menjadi komoditas ekspor,” terangnya.   

   Diakui Andi Adnan, bahwa jika  bicara soal logistik berbagai persoalan dihadapi diantaranya masalah kontainer. Karena banyak negara-negara yang lock down sehingga perjalanan kontainer sangat terbatas. “Itu yang menjadi kendala sehingga harga tidak bisa bersaing. Dan ini dialami seluruh dunia,” terangnya.   

    Kendati demikian, lanjut dia, bahwa meski kondisi lock down, namun untuk Indonesia nilai ekspor sangat tinggi. Sekitar 15,6 persen  dibanding tahun lalu. “Untuk ekspor ini, kita sudah ada lebih dari 125 negara,” tandasnya. 

   Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Ruslan  Ramli, SE, M.Si, mewakili bupati saat membuka  sosialisasi dan Bimtek ekspor komoditas  pertanian  tersebut mengungkapkan, pertanian merupakan salah satu sektor yang paling berperan besar dalam perbaikan ekonomi. 

   Apalagi, Menteri Pertanian telah menggalakkan  ekspor 3 kali, yang bermakna untuk mendorong pendapatan  negara dari sektor devisa. Menurutnya, pertanian adalah keren dan bisnis yang paling  menguntungkan. Karena  itu, untuk meningkatkan  ekspor perlu kolaborasi antar semua sektor. Dengan kolaborasi antara satu dengan yang lain itu, maka apa yang diharapkan akan  terwujud dengan baik. Sosialisasi dan Bimtek ini diikuti sekitar 150 petani dan pelaku usaha maupun instansi terkait lainnya. (ulo/tri) 

Tinggalkan Balasan

You may also like

Hot News

%d blogger menyukai ini: