
JAYAPURA – Pencinta sepakbola tentu tidak asing jika mendengar nama Kamasan Jacob Komboy, ya Jack Komboy sapaan akrabnya merupakan pesepak bola handal Persipura Jayapura di era 1999-2003 dan 2004-2010. Jack Komboy menjadi palang pintu Mutiara Hitam julukan Persipura kala itu. Berseragam Merah Hitam miliki Persipura, Jack Komboy sukses memberikan dua gelar juara bagi tim kebanggan masyarakat Papua itu di tahun 2005 dan 2009.
Usai gantung sepatu, Jack sapaan akrabnya justru melanjutkan kariernya di dunia politik. Bahkan kesuksesnya di dunia olahraga juga menular pada kariernya sebagai wakil rakyat di kursi DPR Papua untuk kedua kalinya. Bahkan Jack Komboy juga diangkat sebagai anak adat atau “MAMBRI” oleh Kepala Suku Biak yang ada di wilayah Port Numbay, Kota Jayapura.
Meski kini disibukan dengan tugasnya sebagai wakil rakyat, lantar tak membuat legenda Mutiara Hitam berbadan gempal itu melupakan dunia olahraga. Pasalnya, Komisi V DPR Papua kebetulan juga membidangi Olahraga selain Pendidikan dan Kesehatan. Sehingga ia pun masih aktif dalam bidang olahraga, bahkan Jack Komboy juga didapuk oleh rekan-rekannya menjadi Ketua organisasi All Star Persipura Jayapura.
Lewat All Star Persipura Jayapura, Jack begitu aktif mengkampanyekan tim yang telah membesarkan namanya itu, bersama rekan-rekannya. Tahun ini, All Star Persipura ambil andil dalam suksesnya kompetisi usai dini, Kemenpora U-14.
“Di Persipura All Star ini, kita juga sering menggelar laga persahabatan dengan PT Freeport, dan Bank Papua karena kami tahu Freeport dan Bank Papua adalah sponsor utama Persipura, makanya kami berkomunikasi terus dengan mereka biar Persipura tetap di sponsori terus oleh mereka,” ungkap Jack Komboy kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di kediamannya, Sabtu (2/11).
Tak hanya bagi olahraga sepakbola, Jack Komboy juga menjadi salah satu suksesor hadirnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Tanah Papua. Pasalnya, Jack merupakan salah satu yang ikut memperjuangkan hadirnya event olahraga nasional empat tahunan itu di Bumi Cenderawasih.
Menurutnya, PON bukan hanya soal sukses penyelenggaraan, tapi juga akan mendukung pengembangan fasilitas olahraga yang akan dipergunakan untuk generasi berikutnya. Sebab ia sadar betul jika Papua selama ini masih menjadi pencetak atlet-atlet berbakat yang notabene belum didukung dengan fasilitas yang memadai.
“Saya ikut dalam tim yang melobi KONI-KONI daerah dalam rangka kita menjadi tuan rumah PON XX tahun 2020. Kenapa saya sangat ngotot untuk Papua harus menjadi tuan rumah, karena kalau kita hanya berharap pada kepala daerah membangun fasilitas olahraga menurut saya itu hal yang tidak mungkin,” ujarnya.
Dikatakan Jack, pasca PON, Papua dipastikan akan memiliki atlet-atlet potesial dengan fasilitas olahraga yang memadai. “Makanya saya ngotot kita harus jadi tuan rumah PON biar ada fasilitas yang dibangun, karena menurut saya pasca PON nanti adalah momen terpenting bagaimana kita bisa mempersiapkan diri 10 sampai 15 tahun kedepan untuk melahirkan atlet-atlet yang berprestasi karena sudah punya fasilitas bagus dan berstandar internasional,” katanya.
“Saya bersyukur PON XX akhirnya jadi digelar di Papua, dan bersyukur juga karena kita punya seorang gubernur Pak Lukas Enembe yang punya cara berfikir yang sama dan saya lihat sampai hari ini beliau tidak main-main untuk mempersiapkan Papua menjadi tuan rumah PON yang hanya tersisa setahun lagi,” tandasnya. (eri/gin).
.