Dirjen Bangda Kemedagri saat bersama Unicef dan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Selatan dengan melibatkan pihak Bappeda dan Pendidikan dari 4 kabupaten di Selatan Papua saat menyusun panduan replikasi program literasi di Provinsi Papua, Senin, (15/5). (FOTO:Sulo/Cepos )
MERAUKE – Bangda Kementrian Dalam Negeri bersama dengan Unicef dan Pemerintah Provinsi Papua Selatan saat ini sedang menyusun panduan replikasi program literasi di Provinsi Ppaua Selatan. Panduan replikasi program literasi di Provinsi Papua Selatan ini dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan, khususnya kelas dasar.
Kepala Kantor Perwakilan Unicef Tanah Papua, Aminuddin Muhammad Amdan didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan, Dr. Aloysius Jopeng, M.Pd mengungkapkan, latar belakang munculnya program ini. Dimulai saat Papua Selatan masih satu dengan Provinsi Papua, dimana Unicef mendapatkan fakta berdasarkan assesmen di kelas awal yakni kelas 2 dan 3 bahwa kurang lebih 50 persen anak-anak sama sekali tidak mengenal huruf baik di Papua dan Papua Barat.
‘’Berdasarkan itu, kita kerja sama dengan Pemerintah Papua dan Papua Barat untuk impelemntasikan model program literasi awal dimana kita berusaha mendampingi guru-guru supaya bisa mengajarkan kemampuan baca tulis kepada siswa-siswi terutama di kelas awal secara sistematis. Kita perkuat kemampuan mengajar mereka sepertri apa. Jadi Unicef bersama beberapa mitra kita turun ke sekolah untuk medampingi guru-guru di sekolah untuk memperbaiki kualitas pengajaran mereka,’’’ jelasnya.
Kemudian di Tahun 2017 kembali dilakukan assesmen dan dari 50 persen kelas awal tersebut tidak mengenal huruf turun menjadi 27 persen.
‘’ Karena cukup bagaus maka Menteri Dalam Negeri saat masih Pak Cahyo Kumolo saat itu mengeluarkan surat edaran yang intinya bahwa ini program cukup berhasil untuk Tanah Papua tolong implementasikan pemerintah daerah,’’ katanya .
Seiring berjalannya waktu, kata dia pihaknya mendorong program replikasi ini ke daerah-daerah lainnya. Hanya saja, sering terkendala dengan peganggaran di tingkat daerah terutama tingkat kabupaten.
’Dirjen Bangda Kemendagri saat ini sedang menyusun panduan replikasi program literasi kelas awal tingkat daerah. Kebetulan Provinsi Papua Selatan komitmen mereplikasi program ini di 4 kabupaten di Provinsi Papua Selatan dan sudah melaksanakan inisiasinya. “Prakteknya sedang dilakukan di Provinsi Papua Selatan. Makanya kita dari Kemendagri dan Unicef datang untk melihat situasinya, bagaimana proses pelaksanaan, bagaimana bisa menganggarkan dan implementasinya seperti apa,’’ jelasnya.
Dengan belajar dari Provinsi Papua Selatan, kata Aminuddin, diharapkan panduan replikasi yang disusun Dirjen Bangda Kemendagri ini bisa diadopsikan ke daerah lain. Tidak hanya di Tanah Papua tapi seluruh Indonesia.
‘’Karena surat edaran dari Kemendagri itu berbicara kepada gubernur dan kepala daerah di seluruh Indonesia. Memang program ini diinisiasi di Tanah Papua tapi harapannya dapat diimplementasikan di seluruh Indonesia untuk memperbaiki kualitas pendidikan khusus kelas dasar di Indonesia,’’ pungkasnya. (ulo/tho)