JAYAPURA – Sekda Provinsi Papua, Dance Yulian Flassy meminta Perusahaan Daerah (PD) Irian Bhakti untuk melakukan penataan secara menyeluruh internal perusahaan yang selama ini struktur perusahaannya dianggap masih mengadopsi sistem jadul. Konsep pelayanan PD Irian Bhakti masih menerapkan pola lama yang tak lagi relevan dengan kondisi kekinian. Flassy meminta PD Irian Bhakti kembali ke laptop dengan melihat semangat awal berdiri dikolaborasikan kondisi terakhir daerah.
“Dimulai dengan bersih – bersih dulu. Menata kembali dan ini dilakukan oleh akuntan publik. Jika dirut tak keberatan nanti saya yang cari. Tujuannya adalah menyehatkan kembali perusahaan ini,” kata Flassy pada penutupan Rapat Kerja PD Irian Bhakti di Hotel Horison Entrop, Sabtu (10/4). Raker ini sendiri dilakukan selama 3 hari dan dihadiri seluruh pimpinan perusahaan di daerah. Satu semangat yang diusung pada kepemimpinan Yarius Balingga adalah bagaimana merestrukturisasi menuju harapan yang gemilang. Itulah yang menjadi semangat baru perusahaan ini.
Sekda Flassy banyak memberi gambaran dimana perusahaan ini seharusnya tidak sekedar mengurus beras saja sebab ada banyak sekali peluang yang bisa digarap. “Tapi sebelumnya dilakukan beres beres dulu lewat akuntan publik tadi sebab saya tahu asetnya tidak sedikit. Ini penting agar kita bisa bekerja sesuai dengan rel. Kalau ini tidak bisa dibenahi maka jangan mimpi untuk bisa berkembang,: tegasnya.
Kedepan tak hanya beras tetapi bisa juga bahan bangunan. Persoalan teknologi (IT) juga perlu dipersiapkan sehingga ikut menyesuaikan dengan pola bisnis saat ini. Perusahaan Daerah juga bisa mengajukan sebuah kebijakan yang berpihak seperti yang dilakukan di Jawa Timur. “Ada kabupaten di Jawa Timur yang kalau membutuhkan air itu harus air yang diproduksi di daerah mereka. Saya pikir ini bisa kita adopsi,” imbuhnya.
Direktur Utama PD Irian Bhakti, Yarius Balingga menyampaikan bahwa ia ingin membawa perusahaan ini lebih maju dan sehat serta membuka peluang dan ruang untuk melakukan sesuatu yang lebih. “Ada koordinasi internal yang dilakukan, mulai meningkatkan sumber daya manusia melalui sistem yang lebih baik dengan membentuk entitas perusahaan yang lebih tertata dan mampu meningkatkan performa,” jelas Yarius. Disini ia juga meminta dukungan pemerintah membantu penyiapan kantor pusat yang lebih representatif. (ade)