JAYAPURA- Minggu depan beras khusus Fortivit dari Kantor Wilayah Bulog Provinsi Papua dan Papua Barat di Jayapura akan dipasarkan di Jayapura. Saat ini beras Fortivit sudah ada di Kantor Kanwil Bulog Papua dan Papua Barat di Jayapura sebanyak 2 ton yang telah dikirim dari Sorong.
“Rencananya minggu depan jika tidak ada halangan beras khusus Fortivit akan dipasarkan pertama kali di Jayapura. Rencananya di Saga yang sudah siap dan nantinya juga di Hypermart. Namun masih dalam pengajuan di kantor pusat,’’kata Kadivre Bulog Papua dan Papua Barat melalui Kabid Komersial Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat di Jayapura Dwi Yuniarko, Senin (15/3).
Dijelaskan, beras Fortivit adalah beras khusus yang diproduksi Bulog Pusat dan di Papua baru diproduksi di Kabupaten Sorong yang sudah siap dengan alat pengemasdan lainnya. Beras Fortivit adalah beras yang mengandung banyak vitamin, tinggi zat besi, tinggi zink, karena ada obat khususnya dan sudah bersertifikat halal dan lulus dari Balai BPOM.
Beras Fortivit sangat cocok diberikan kepada anak-anak supaya tidak terkena stunting sejak kecil. Tujuan pemerintah membuat produk beras ini supaya anak-anak badan sehat, memiliki gizi agar menjadi generasi muda yang kuat, cerdas dan tangguh.
Termasuk jika masyarakat mau mengkonsumsi juga bisa karena bermanfaat untuk meningkatkan stamina dan imunitas tubuh, melancarkan sirkulasi darah, menjaga fungsi jantung, saraf dan otak, mata dan telinga, menjaga kesehatan system reproduksi, system pencernaan, rambut, kulit, sensitivitas indera perasa dan indera penciuman, mencegah penyakit kanker, menjaga kesehatan tulang dan membantu mengatasi masalah tidur, depresi dan masalah otot.
Selain dijual di pasaran, beras khusus Fortivit juga bisa dibeli pemerintah untuk nantinya diberikan kepada wargayang tidak mampu yang memiliki anak-anak, sehingga harus ada kerjasama nyata antara Bulog dan pemerintah daerah setempat.
Ditambahkan, memang harga beras khusus Fortivit beda dengan beras premium yang saat harga dipasaran HET Rp 13. 600 / kg. Beras khusus Fortivit harganya bisa mencapai Rp 18 ribu-19 ribu/ kg, karena memang membutuhkan biaya produksi yang mahal untuk menjadikan beras ini mempunyai banyak kandungan vitamin. Untuk Kabupaten Sorong sendiri saat ini baru bisa berproduksi sekira 1 ton per hari. (dil/ary)