
MERAUKE- Sejumlah pegawai maupun pensiunan yang menempati rumah dinas Bina Marga di sekitar Pompa Air, belakang RRI Merauke mulai melakukan pembongkaran dan mengemasi barang mereka. Dari pantuan media ini, 5 kepala keluarga yang tinggal di rumah dinas tersebut mulai membongkar bangunan-bangunan itu dan mengemas barang mereka. Bangunan ini akan segera dibongkar untun pembangunan rumah rusun dalam rangka mendukung pelaksanaan PON XX di Merauke.
Jeklina, anak dari almarhum Alnordus Katigop salah satu yang menempati rumah dinas tersebut mengaku sudah harus keluar dari rumah tersebut karena pihaknya sudah diminta segera mengosongkan rumah itu, karena akan segera dilakukan pembangunan.
Hanya saja Jeklina mengaku pihaknya belum diberikan bantuan untuk membiayai perabot rumah tangga yang akan dipindahkan tersebut. ‘’Kita sudah minta kepada Balai, tapi dari sana jawabannya bahwa baru diusulkan. Mudah-mudahan biaya pemindahan barang ini ada,’’ harapnya. Selain itu, lanjut Jeklina, pihaknya juga sudah menyerahkan foto copi sertifikat tanah untuk kemungkinan mendapat bantuan dari Dirjen Perumahan Rayat PUPR.
“Karena yang akan bangun Rusun ini dari Balai Perumahan Rakyat PUPR’’ jelasnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Binsar. Pegawai Balai Jalan Nasional XXII Merauke ini nampak sedikit kecewa. Pasalnya, pembongkaran rumah yang ditempati tersebut tidak mendapatkan sedikit ganti rugi. Padahal, menurut dia, tidak sedikit uang pribadi yang ia keluarkan untuk melakukan penambahan di rumah dinas tersebut. Sambil mengajak Cenderawasih Pos melihat-lihat ke dalam rumah yang mulai dibongkar itu, Binsar mengaku sudah meminta untuk bisa mendapatkan ganti rugi, namun tetap tidak ditanggapi.
“Kalau soal biaya pemindahan barang kita belum tahu, apakah ada atau tidak. Padahal biaya angkut barang saja tidak sedikit,’’ katanya.
Untuk sementara, Binsar mengaku telah membuat pondok-pondok kecil untuk tempat berlindung bersama istri dan anak. Meski demikian, Binsar mengaku sertifikat tanah masing-masing yang menempati rumah dinas tersebut sudah diserahkan ke Balai Perumahan Rakyat untuk dapat dibantu bangun rumah.
“Kalau janjinya kemarin, sebelum rumah ini dibongkar akan dibantu rumah, tapi sampai sekarang belum ada,’’ terangnya. Binsar menambahkan, awalnya yang ada sebenarnya rencana penambahan 5 unit rumah dinas yang ada di sekitar rumah yang dibongkar tersebut. ‘’Tapi tahu-tahunya justru Rusun yang dibangun dan kita yang harus cari jalan,’’ tandasnya. (ulo/tri)