
MERAUKE- Dalam rangka untuk memastikan sarana Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tetap terjaga dan terpelihara dengan baik, maka pengurus dari Pamsimas tersebut dilatih selama 4 hari yang dimulai, Selasa (9/7).
Distrik Koordinator Pamsimas Kabupaten Merauke Rachmat Timur disela-sela pelatihan bagi pengurus Pamsimas tersebut mengungkapkan bahwa di tahun 2018 lalu, Pemerintah telah membangun 16 Pamsimas yang bersumber dari APBN dan 5 unit yang berumber dari APBD Kabupaten Merauke.
‘’Jadi sarana persediaan air bersih yang dibangun itu diperuntukan bagi masyarakat yang ada di kampung yang ada di Kabuppaten Merauke,’’ tandasnya. Untuk membangun sarana air bersih tersebiut apakah sumur bor, bendali atau long strage, menurut Rachamat Timur tergantung dari masyarakat penerima bantuan tersebut. ‘’ Jadi mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan semuanya diserahkan kepada masyarakat. Begitu juga pekerjaanya dilaksanakans secara swakelola oleh masyarakat,’’ terangnya.
Menurutnya penyediaan sarana air bersih yang dilakukan di Kabupaten Merauke tersebut karena pada musim tertentu masyarakat Merauke kesulitan mendapatkan air bersih. ‘’Terutama, pada musim kemarau, masyarakat Merauke sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih,’’ jelasnya.
Karena itu, untuk memastikan sarana yang sudah terbangun tersebut dapat tetap terjaga dan terpelihara dengan baik, maka pengurus dari Pamsimas tersebut diberi pelatihan agar mereka mengetahui dan memahami Pamsimas yang akan dibangun sebanyak 16 kampung yang bersumber dari APBN dan 5 kampung yang bersumber dari APBD Kabupaten Merauke. ‘’Sementara dalam proses pencairan dananya untuk kampung yang menerima bantuan tersebt segera membangun. Apakah dalam bentuk bendali, long strage atau sumur bor,’’ tandasnya. (ulo/tri)