
MERAUKE- Rencana pemindahan para pedagang daging babi dan kepiting di sekitar jalan Ermasu Merauke, depan Otomat Telkom ke kuburan Kristen yang ada di Jalan Ermasu Merauke, ditanggapi positif oleh para pedagang yang berjualan di lokasi tersebut.
Eduar Emelan, salah satu pedagang di lokasi itu mengaku siap untuk direlokasi. Bahkan, kata Eduar, pihaknya sebenarnya ingin pindah ke tempat baru tersebut. Hanya saja, pihaknya masih menunggu perintah dari pemerintah. Sebab, beberapa waktu lalu ada seseorang yang mengaku Ketua RT setempat yang datang mempertanyakan soal pembangunan lapak tersebut dan melarang untuk masuk berjualan ke tempat tersebut.
“Kami tidak tahu alasannya apa, sehingga melarang kami masuk ke dalam Lapak itu. Dia datang menanyakan soal siapa yang bangun Lapak itu, dan kami sampaikan bahwa Pak Bupati yang menyuruh orang untuk membangun lapak itu . Lagian itu kuburan,’’ kata Eduar Emelan, Jumat (14/6).

Sebenarnya, kata Eduardus Emelan di dalam Pasar Wamanggu ada tempat khusus untuk jualan daging babi. Namun karena belum ada pintu khusus untuk masuk ke dalam los khusus jualan babi tersebut sehingga pihaknya belum menempati tempat tersebut.
“Kami menghargai saudara-saudara pedagang yang Muslim. Tidak mungkin kami lewat di antara jualan mereka. Kami minta ada pintu tersendiri yang tidak melewati saudara-saudara Muslim yang sedang jualan,’’ jelasnya.
Eduard Emelan juga menjelaskan bahwa Lapak yang ada di kuburan tersebut dibangun sekitar 2 bulan lalu. Namun belum bisa ditempati karena adanya larangan dari orang yang mengaku sebagai ketua RT setempat tersebut. Selain untuk pedagang daging babi, menurut Eduardus, juga dibangun Lapak untuk Mama-Mama yang jualan kepiting dan keladi dari depan Toko Monalisa.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Merauke Elias Refra, S.Sos MM, dikonfirmasi balik mengaku belum tahu siapa yang melarang tersebut. ‘’Tapi kalau misalnya melarang alasannya apa. Lagian yang memberi petunjuk ini Pak bupati sendiri,’’ tandas Elias Refra. (ulo/tri)