
MERAUKE- Pemerintah Kabupaten Merauke pada tahun 2019 ini mengucurkan dana hibah sebesar Rp 1,5 miliar untuk menangani masalah HIV-AIDS terutama Orang Dengan HIV. Hibah yang dikucurkan Pemkab Merauke tahun ini besarnya 3 kali lipat dibandingkan tahun 2018 yang jumlahnya Rp 500 juta.
Besarnya hibah bagi Yasanto tersebut karena yayasan ini dinilai tetap konsisten dalam menangani masalah HIV-AIDS di Kabupaten Merauke sejak tahun 1992 lalu. Bahkan Yasanto selama ini menjadi rujukan atau model penanganan HIV-AIDS di Papua bahkan Indonesia.
Ketua Yasanto Merauke Ir. Leonardus Mahuze, MSi, ditemui media ini mengungkapkan bahwa bahwa hibah yang diberikan Pemerintah Kabupaten Merauke tahun ini lebih besar 3 kali lipat dibandingkan degan hibah tahun 2018 lalu. “Kalau tahun 2018 itu besarnya Rp 500 juta. Tapi untuk tahun 2019 ini naik 3 kali lipat menjadi Rp 1,5 miliar,’’ kata Leonardus Mahuze.
Menurut Leonardus Mahuze, jika sebelum-sebelumnya pembiayaan penanganan HIV-AIDS di Kabupaten Merauke tersebut masih dibantu dari donor luar negeri, namun dalam 2 tahun terakhir ini tidak ada lagi bantuan asing karena dianggap Kabupaten Merauke sudah berhasil menangani masalah HIV-AIDS sehingga dialihkan ke wilayah-wilayah yang jumlah penderita HIV-AIDSnya meledak. Sehingga tak ada jalan lain selain harus mendapatkan dukungan dari Pemerintah Daerah.
Meski Kabupaten Merauke mampu menurunkan prevalensi penderita HIV-AIDS dari nomor satu di Papua dan sekarang berada di urutan keenam, namun bukan berarti bahwa masalah HIV-AIDS tersebut tidak lagi ditangani. Namun harus tetap menjadi fokus perhatian pemerintah. Sebab, jika dibiarkan maka dikuatirkan suatu saat akan meledak seperti sejumlah wilayah di Papua.
Namun jelas mantan Ketua DPRD Kabupaten Merauke ini, saat ini pihaknya memfokuskan penanganan pada Odha. Saat ini jelas dia, pihaknya mendampingi 50 Orang Dengan HIV-AIDS. ‘’Kalau sekarang yang kami dampingi ada 50 Odha,’’ terangnya.
Bupati Merauke Frederikus Gebze menjanjikan akan memberikan 1 ambulans bagi Yasanto dalam evakuasi para ODHA tersebut saat sakit ke rumah sakit. ‘’Kalau bukan pada APBD perubahan 2019, berarti pada anggaran 2020 mendatang,’’ kata bupati Frederikus Gebze. Sementara Leonardus Mahuze menjelaskan bahwa mobil ambulans yang dioperasi Yasanto saat ini sudah mulai rewel. Kadang mogok saat sedang membawa pasien ke rumah sakit. (ulo/tri)