Ruslan Ramli, SE, M.Si (Foto: Sulo/Cepos)
Supaya Mau Terima Vaksin Booster
MERAUKE- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum untuk mau menerima vaksin dosis ketiga atau vaksin booster. ‘’Bupati arahkan agar kita terbitkan surat edaran. Hari ini kita sudah keluarkan surat edaran yang ditandatangani Wakil Bupati, karena bupati masih di Jakarta. Kita berharap, ketika ada vaksin ketiga atau booster, seluruh masyarakat mau berlomba-lomba divaksin,’’ kata Seketaris Daerah (Sekda) Kabupaten Merauke Ruslan Ramli, SE, M.Si, ketika ditemui media ini di ruang kerjanya, Jumat (21/1). N
amun untuk menerima vaksin ketiga ini, lanjut Sekda, yang bersangkutan sudah divaksin dosis kedua minimal 6 bulan. Sekda Ruslan Ramli menilai bahwa jika ada yang merasakan sakit pada bagian suntikan atau merasa demam setelah disuntik merupakan sesuatu yang wajar. Karena pasti ada efek. ‘’Makanya sebelum disuntik, terlebih dahulu melalui pemeriksaan yang secara teknis dilakukan oleh petugas dari dinas kesehatan maupun dari Puskesmas,’’ jelasnya.
Apalagi lanjut Sekda Ruslan, dengan varian Omicron yang penyebarannya 7 kali lebih cepat dari varian Delta, sehingga perlu diantisipasi. Karena itu, sambungnya, Pemkab Merauke telah mengintruksikan dan menyampaikan ke Dinas Kesehatan sehubungan dengan ketersediaan vaksin booster.
Namun untuk vaksin dosis pertama dan dosis kedua, harus tetap digenjot sehingga cakupannya lebih tinggi dari yang ada sekarang. ‘’Kita sekarang untuk dosis pertama sudah di atas 84 persen. Kalau bisa kita tingkatkan lagi, termasuk untuk vaksin booster,’’ jelasnya.
Sekda berharap masyarakat yang keluar Merauke ke daerah-daerah yang telah terpapar varian Omicron untuk tetap taat Prokes dengan menggunakan masker. Karena vaksin ini untuk meningkatkan imun. ‘’Tidak berarti bahwa setelah divaksin, tidak tertular. Kalau kita lihat di iklannya itu antara vaksin dan masker adalah pasangan ideal. Artinya, harus vaksin tapi wajib pakai masker.
Makanya saat saya kemarin ke Jayapura, saya tidak pernah lepas masker, kendati di Jayapura sudah zona hijau. Tapi, kita tidak tahu pergerakan manusia dari Jakarta dan sebagainya,”pungkasnya. (ulo/tho)