JAYAPURA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengharapkan putra dan putri asli Papua dapat memanfaatkan peluang belajar yang dibiayai pemerintah melalui program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) 2021.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Dance Yulian Flassy menjelaskan, ADEM dan ADIK merupakan program afirmasi, karena diutamakan bagi masyarakat yang kurang mampu, khususnya Orang Asli Papua (OAP).
“Pemerintah kabupaten atau kota dalam seleksi harus benar-benar melihat anak Papua yang mempunyai kualitas baik dan berpotensi. Juga harus memperhatikan dan memberi dukungan untuk anak-anak didiknya yang sedang melaksanakan studi atau kuliah,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (10/4).
Lanjutnya, terkait program ADEM dan ADIK, akan diberikan sosialisasi kepada setiap kepala-kepala dinas untuk dapat mensukseskan program tersebut kepada Siswa/i didaerahnya masing-masing. Sosialisasi juga akan diberikan melalui media-media di Papua.
“Perlu juga ada orang tua asuh bagi peserta program di 86 perguruan tinggi yang menjadi lokasi pendidikan tinggi program ADIK maupun ADEM,” ujarnya.
Selain itu, Tim Teknis Pusdatin Kemenristikdikti Yonny Koesmaryono mengatakan pemerintah menyediakan kuota sebanyak 1.000 orang bagi Papua dan Papua Barat.
“Kuota untuk Provinsi Papua sebanyak 631 orang , terdiri dari 350 orang dari jalur seleksi OAP umum, 256 siswa program ADEM yang lulus dan lanjut ke program ADIK kemudian 25 orang jalur mandiri,”ujarnya.(ana/ary)
