WAMENA-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dr. Willy Mambieuw, Sp.B mengakui jumlah pasien Covid-19 masih terus bertambah. Begitu juga dengan angka kematian pasien di Jayawijaya yang mencapai 12 orang.
Menurutnya, dalam penanganan pasien, ada dua pola yang dilakukan. Pertama, bagi yang bergejala ringan maupun tanpa gejala namun terkonfirmasi positif itu dikarantina di Bethesda dan Wamena hotel, sementara yang bergejala berat yang diisolasi di RSUD Wamena karena membutuhkan peralatan medis.
“Yang gejala ringan bahkan tidak bergejala namun positif terkonfirmasi, kita sendirikan, tidak digabung dengan yang bergejala di RSUD Wamena, selain mereka tak butuh alat medis, kita jaga agar keadaan mereka tidak bertambah parah lagi,” ungkapnya, Senin (26/7) kemarin.
Ia juga menyatakan, pasien yang bergejala ringan maupun tak bergejala, dikarantina terpisah karena waktu penyembuhan mereka relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan yang bergejala berat. Untuk penanganannya lebih pada mengatur pola hidup selama dikarantina untuk proses penyembuhan.
“Berbeda dengan penanganan pasien yang bergejala lebih berat ketimbang yang gejala ringan, karena selama mereka melakukan isolasi itu yang dibutuhkan banyak seperti oksigen, Ventilator, dan juga harus ada pengawasan dari Nakes,” jelasnya.
Untuk saat ini, Kata Kadinkes Jayawijaya, khususnya pasien Covid -19 yang bergejala berat dan yang ringan masih sama, sehingga tempat penampungan yang disediakan penuh, oleh karena itu ada beberapa pasien yang setelah terkonfirmasi positif mereka diminta untuk karantina mandiri dulu sambil menunggu ada pasien yang sembuh dari tempat karantina dan isolasi baru pasien tersebut dijemput untuk dipindahkan kesana.
“Kalau dari sisi aturan memang tidak boleh pasien Covid -19 karantina mandiri, namun keterbatasan tempat juga menjadi kendala bagi kita, sebenarnya kita ingin menambah tempat namun pemilik hotel banyak yang belum mau tempatnya kita gunakan untuk pasien Covid -19,”kata Dokter Willy. (jo/tri)