Para peserta bimbingan teknis Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) Kabupaten Merauke. (FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE-Sekertaris Daerah Kabupaten Merauke Ruslan Ramli, SE, M.Si meminta para pengelola program maupun peserta dari setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Merauke untuk serius mengikuti bimbingan tehnis (Bimtek) Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).
Karena yang dihadirkan dalam memberikan materi terkait SIPD adalah ahli atau pakarnya yang juga membuat aplikasi SIPD tersebut. Permintaan ini disampaikan Sekda Ruslan Ramli mewakili bupati saat membuka Bimtek SIPD di Swiss Belhotel, Merauke, Kamis (2/12).
Mantan Kepala Bappeda Kabupaten Merauke ini menjelaskan bahwa SIPD ini sudah hampir 1 tahun diterapkan dalam perencanaan sampai pengelolaan keuangan. Namun dalam pelaksanaannya selama kurang lebih 1 tahun tersebut, terlalu banyak permasalahan yang ditemui pimpinan SKPD, pengelola program maupun sekertaris.
Sekda Ruslan Ramli melaporkan juga bahwa untuk tahun 2021 ini pihaknya masih mengunakan 2 aplikasi. Dari aspek perencanaan sampai penetapan Perda menggunakan SIPD. Tapi, penataan usahanya masih mengunakan Simda. ‘’Dan ini sangtat mungkin terjadi kekeliruan saat transfer data dari SPID ke Simda. Syukur-syukur di Simdanya lebih kecil dari SIPD. Tapi kalau terjadi hal yang sebaliknya, maka kita semua akan disalahkan auditur,’’ terangnya.
Karena itu, Sekda berharap keseriusan terutama di level tehnis, dengan mengakumulasi semua persoalan di SIPD dari aspek perencanaan maupun dari menginput RKPD sampai pada KUA PPS. Sekda Ruslan Ramli juga meminta agar SMA dan sederajatnya dimasukan dalam SPID, karena menurutnya bahwa berdasarkan PP 106, kewenangan untuk SMA sederakat akan dikembalikan ke daerah.
“Otomatis di SPID sudah mulai dibuka. Karena yang saya pahami bahwa di SPID kalau bukan kewenangan kita tidak bisa akses,” tandasnya. (ulo/tri)