MERAUKE-Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT meminta para pengusaha mikro, kecil dan menengah yang merupakan mama-mama Papua yang dilibatkan dalam pelaksanaan PON XX tahun 2021 Klaster Merauke untuk memperhatikan masalah kemasan produk yang dihasilkan. Pasalnya, kemasan merupakan salah satu daya tarik atau strategi dalam pemasaran.
“Biasanya produknya bagus tapi tidak ditunjang dengan kemasan sehingga kurang menarik pembeli. Ada yang biasa-biasa saja, tapi karena kemasanya yang sehingga orang tertarik membeli,” kata Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT saat membuka pembekalan bagi 100 pengusaha UMKM yang hampir seluruhnya merupakan mama-mama asli Papua.
Selain kemasan haru diperhatikan, lanjut bupati yang harus diperhatikan pula menyangkut komunikasi dengan calon pembeli. “Speaking juga harus diperhatikan. Kemudian hukum ekonominya berlaku soal tawar menawar,” terangnya.
Bupati juga meminta kepada mama-mama Papua yang terlibat dalam UMKM tersebut untuk tetap menjaga sikap dengan baik. “Jadilah orang Marind asli 100 persen yang ramah terhadap siapa saja,” jelasnya.
Untuk usaha UMKM ini, menurut bupati akan disediakan tenda terpusat di depan kantor bupati sehingga memudahkan setiap tamu yang datang yang ingin mencari kerajinan tangan maupun kuliner kas Papua mudah mendapatkannya.
“Kita sediakan satu tempat terpusat untuk memudahkan tamu-tamu kita maupun masyarakat yang ingin membeli kerajinan tangan, kuliner dan sebagainya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Merauke Yohanes Samkakai mengungkapkan bahwa total pengusaha UMKM yang mengikuti bimtek ini sebanyak 100 orang asli Papua yang terdiri dari usaha kerajinan sebanyak 74 kelompok, kuliner 20 kelompok, kayu putih 3 kelompok, kelapa asli 1 kelompok dan madu 1 kelompok. Ditambahkan, setiap kelompok usaha mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 10,555 juta. (ulo/tri)