KEEROM- Sebanyak 381 calon pegawai negeri sipil (CPNS) golongan II dan III di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Keerom mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar Golongan II dan III CPNS Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Keerom.
Pelatihan yang dibuka Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP di gedung Pramuka Swakarsa, Arso, Kabupaten Keerom, Selasa (2/11), merupakan kerja sama Pemkab Keerom dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua.
Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP mengungkapkan bahwa semenjak 18 tahun Kabupaten Keerom berdiri, belum pernah ada kegiatan seperti begini dilaksanakan. Ini merupakan kegiatan pelatihan dasar CPNS pertama yang dilaksanakan di Kabupaten Keerom.
“Pelatihan dasar ini dalam rangka menyiapkan ASN yang terampil dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk melayani masyarakat,” ungkap Bupati Piter Gusbager usai membuka secara resmi Pelatihan Dasar Golongan II dan III CPNS Kabupaten Keerom, kemarin.
Dirinya menegaskan bahwa ASN Keerom harus profesional dan tidak boleh terlibat dalam isme-isme yang lain, seperti radikalisme dan lain-lain.
Mantan dosen Universitas Negeri Papua (UNIPA) ini mengatakan, ASN harus memiliki mental untuk siap melayani masyarakat di negeri tapal batas.
“ASN Keerom harus setia pada Pancasila dan setia untuk melayani masyarakat. Termasuk harus memiliki kesetiakawanan sosial, kejujuran dan tanggung jawab,” pintanya.
“ASN harus memiliki karakter yang jelas dan siap untuk melayani masyarakat sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” sambungnya.
Gusbager menjelaskan, sesuai dengan RPJMD Pemda Keerom, yaitu Keerom harus bangkit dan mandiri. Oleh karena itu, semua kegiatan yang dilakukan menggunakan anggaran daerah dan melibatkan Pemda Keerom sedapat mungkin dilakukan di Keerom.
“Hari ini kita lakukan yang pertama kalinya dalam sejarah Pemda Keerom Pelatihan Dasar Golongan II dan III CPNS Formasi 2018 yang diadakan di tahun 2021. Hal ini lantaran pandemi Covid-19 yang berkepanjangan,” jelasnya.
Gusbager menambahkan, selama pandemi Covid-19, maka dirinya mengingatkan akan pentingnya protokol kesehatan (prokes) selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS sampai dengan bulan Desember atau selama sebulan nanti.
“Memang kita punya cakupan vaksinasi sudah 70 persen. Ini menjadi penanda yang cukup baik, karena Keerom sudah mencapai 70 persen vaksinasi. Namun demikian, kita tetap menjaga protokol kesehatan,” tambahnya.
Gusbager menyampaikan, dengan adanya pelatihan dasar CPNS ini, memberikan pesan bahwa Kabupaten Keerom bisa melaksanakan event lain atau kegiatan-kegiatan lain untuk kemandirian dan lain sebagainya.
“Kita harapkan pegawai-pegawai baru ini dapat mengenal masyarakat dan mengenal wilayah Keerom. Jangan sampai ujung-ujung mereka sudah pegawai negeri, tetapi mereka tidak mengenal wilayah ini. Kita menyelenggarakan kegiatan ini, agar CPNS ini mengenal masyarakat dan wilayah ini,” ujarnya.
Gusbager berharap, dukungan dari semua pihak dalam menyukseskan kegiatan pelatihan dasar CPNS yang diselenggarakan selama sebulan, sehingga selama pelaksanaan dapat berjalan lancar dalam lindungan dan pertolongan Tuhan hingga selesai nanti. Tidak ada sesuatu yang serius untuk menghalangi kegiatan ini.
“Formasinya sendiri ada tenaga kesehatan, guru, dan tenaga umum atau CPNS. Penempatannya di seluruh Keerom, termasuk juga ada pegawai distrik. CPNS ini menyebar dari Skanto sampai dengan Towe,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III Pemda Keerom, Lukas Saranga, S.Sos menyampaikan ada 381 CPNS yang mengikutinya. Kegiatan ini diselenggarakan kurang lebih 30 hari ke depan di dalam kelas dan aktualisasi ke dinas masing-masing dan mempresentasikan apa yang dikerjakan serta widyaswara akan menilai hasil dari masing-masing CPNS.
“Meskipun ada kekurangan, tetapi ini tidak menjadi halangan untuk kita melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS di Kabupaten Keerom. Karena kita tahu pelaksanaan kegiatan ini untuk pertama kalinya kita laksanakan di Kabupaten Keerom,” tambahnya. (bet/nat)