
MERAUKE- Uskup Agung Merauke Mgr Nikolaus Adi Saputra, MSC, mengungkapkan, lomba Pesta Paduan Suara Gerejawi (Perparawi) Katolik Kabupate Merauke yang kedua, bukan sebuah ajang persaingan, namun menjadi ajang peningkatan mutu iman dan ajang peningkatan mutu kerohanian umat Allah.
Karena itu, kepada LP3KD Kabupaten Merauke dan panitia, Uskup Agung Nikolaus Adi Saputra menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Demikian disampaikan Uskup Agung Nikolaus Adi Saputera saat memberikan sambutan pada penutupan Pesparani II Kabupaten Merauke di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Sabtu (13/7) malam.
Asisten Bidang Pemerintahan Drs Agustinus Joko Guritno, M.Si, mewakili bupati saat menutup lomba Pesparani meminta agar kegiatan ini tahun depan lebih direncanakan dengan baik yang disinergikan dengan program pemerintah Kabupaten Merauke maupun pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama yang ada di Kabupaten Merauke supaya dapat dipersiapkan lebih baik.
“Karena umat Katolik di Merauke ini cukup besar, sehingga tahun depan bisa lebih meriah lagi dari yang ada sekarang. Perlu dipersiapkan lebih baik lagi untuk 2020 agar dari sisi anggaran bisa diprogramkan lebih baik,’’ katanya.
Menurutnya, Pesparani ini sekaligus sebagai salah satu keterlibatan umat dalam membangun Kabupaten Merauke.
Sementara itu, Kepala Kantor Agama Kabupaten Merauke Gabriel Rettobyaan menjelaskan bahwa menggerakan umat dalam mengambil bagian dalam sebuah pesta tidak hanya sekedar berpesta namun melahirkan sebuah ungkapan doa.
“Lomba yang kita lakukan ini akan menuju ke sebuah titik esensi dari diturunkannya peraturan Menteri Agama tentang LP3KD. Esensinya bahwa bernyanyi itu sebuah doa. Kalau berdoa lebih baik maka sama dengan berdoa 2 kali,’’ katanya.
Karena itu, ia mengharapkan untuk tidak menjadikan juara sebagai prioritas mengikuti kegiatan ini namun mempersiapkan diri dengan baik agar bisa tampil dan mengungkapkan doa dalam sebuah bentuk lagi dan pujian kepada Tuhan. ‘’Ini yang arus dicermati,’’ tandasnya.
Ditambahkan, lomba yang dilaksanakan LP3KD ini mau menggerakan hati umat sesuai apa yang menjadi harapan dari Peraturan Menteri Agama ditindaklanjuti Peraturan Bimas Katolik bahwa setelah kegiatan lomba tersebut diharapkan di masing-masing paroki atau lingkungan akan tumbuh paduan suara yang semakin menjamur. ‘’Ini menjadi harapan sehingga tugas dari saudara-saudara yang ikut dalam lomba ini untuk pulang dan pengaruhi umat yang ada di lingkungan mulai dari tingkat parokial sehingga bertumbuhlah padua suara,’’ terangnya.
Sementara itu dari pengumuman panitia, yang berhak membawa Piala Bergilir untuk paduan suara remaja dan dewasa campuran adalah Paroki Katedral. Paroki Katedral secara berturut-tutrut 2 kali berhasil meraih piala bergilir paduan suara dewasa campuran. Sedangkan untuk piala bergilir paduan suara remaja, baru dilombakan pada Pesparani II Kabupaten Merauke tersebut. (ulo/tri)