
MERAUKE-Tidak adanya pemasaran hasil panen petani beras di Merauke membuat petani padi di Merauke saat ini dihantui dengan kredit perbankan yang akan jatuh tempo. Sebab, jika kredit tersebut tidak dikembalikan tepat waktu sesuai dengan perjanjian maka rumah maupun sawah mereka yang menjadi anggunan bisa disita oleh perbankan.
“Ini memang saat ini menjadi kekhawatiran dari para petani karena hasil panen mereka belum terjual. Sementara mereka terikat dengan kredit perbankan dengan jaminan rumah atau sawah mereka,’’ kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke Eddy Santoso kepada media ini, kemarin.
Karena itu, jelas Eddy Santoso, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan rapat dengan perbankan, jika memungkinkan adanya kebijakaan menunda sementara pengembalian tersebut dengan kondisi yang dialami petani saat ini. Eddy Santoso menjelaskan, bahwa saat ini beras yang sudah digiling petani dan belum terserap sekitar 50.000 ton. Jumlah ini belum termasuk hasil panen yang masih dalam bentuk gabah.
“Ini karena serapan bulog memang terbatas dimana hanya diberikan target sebanyak 29.000 ton. Sementara hasil panen petani tahun ini sangat meningkat. Selain karena luasannya yang bertambah juga karena hasil panen yang meningkat setiap hektarnya. ‘’Pemasaran beras yang tidak lancar ini menimbulkan keresahan di tingkat petani. Sehingga ini juga menjadi perhatian kami dan telah melakukan rapat koordinasi dengan bulog dengan lintas sektor dan berbagai pihak termasuk pedagang-pedagang beras sehingga kita harapkan ini tidak menjadi kendala petani dalam menjual beras,” terangnya.
Dengan adanya percepatan yang dilakukan oleh Bulog, Eddy Santoso mengharapkan dapat mendorong percepatan serapan yang dilakukan bulog. “Kami juga mengharapkan dukungan semua pihak, sehingga ke depan persoalan pemasaran yang dialami petani saat ini tidak lagi terjadi ke depan. Sebenarnya kami juga sudah beberapa kali melakukan koordinasi bahkan pernah melakukan rapat dengan Bupati Asmat, Boven Digoel dan Mappi. Mudah-mudahan permasalahan yang dialami petani bisa segera ada jalan keluarnya,” tambahnya. (ulo/tri)