Pipa dan Kabel Hambat Pembangunan Drainase

By
Pembangunan parit atau saluran pembuangan air  di jalan Raya Mandala Merauke. adanya pipa    PDAM dan jaringan kabel  PLN dan Telkom menghambat  percepatan  pembagunan  saluran pembuangan air  tersebut.  ( FOTO : Sulo/Cepos)

MERAUKE-Pipa   PDAM   dan kabel  listrik maupun  Telkom yang terpasang di sekitar  jalan  Raya Mandala menjadi salah satu  yang memperlambat atau penghambat   percepatan pembangunan saluran  pembuangan  atau drainase di jalan Raya Mandala.   ‘’Adanya  pipa  PDAM dan  kabel listrik dan Telkom  di  badan jalan Raya Mandala    menghambat  percepatan  pembangunan  saluran pembuangan air yang sedang dikerjakan saat ini,’’ kata Kepala Satuan  Kerja  (Satker)  PJN  Merauke Frenky Lapian, ST, MT  ketika   ditemui  media ini,   Selasa (19/11). 

    Frenky menjelaskan  bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri  bahwa untuk pemasangan  pipa atau kabel di badan jalan hendaknya mengacu pada  aturan tersebut dimana  kedalaman pipa atau  jaringan kabel minimal  kedalaman 1,5 meter. Selain  itu,   setiap  pemasangan  pipa maupun kabel  tersebut harus diserahkan kepada pihaknya, sehingga  pihaknya dapat mengetahui dimana posisi   kabel atau pipa yang dipasang  di badan jalan.  

  “Selain  itu, juga  harus ada izin dari badan jalan nasional pada saat pemasangan. Karena     itu dikenakan bisa penempatan pipa atau jaringan  dengan kabel. Ada biaya sewa  yang nantinya  kami setorkan kepada negara,’’ jelasnya.   

   Menurutnya, status jalan Raya Mandala  adalah jalan nasional, sehingga harus mengikuti ketentuan yang ada di dalam  peraturan   Pekerjaan  Umum yang merupakan  penjabaran dari UU jalan.  ‘’Sehingga kita mencegah  seperti yang terjadi sekarang karena ada  peningkatan dan pelebaran jalan dan sebagainya agar  kabel dan pipa yang dipasang  itu aman.  Biasanya kalau jalan  sudah ada dan hendak memasang pipa atau kabel harus mendapat izin dari   badan jalan nasional   dulu.  Dan harus membayar   dimana ada hitung-hitungannya. Karena  jalan yang   dirusak tersebut  harus diperbaiki kembali sama seperti yang dipasang semula. Jangan asal    ditumpuk tapi tidak dipadatkan,’’  terangnya.  

   Bagaimana   jika sekarang   melakukan  peningkatan   pembuangan saluran air tersebut  kemudian ada  pipa PDAM atau  kabel  PLN atau Telkom yang putus?  Menurut Frenky Lapian , pihaknya sifatnya persuasif.   ‘’Biasanya kami menyurat ke PDAM, PLN atau ke  Telkom untuk datang  juga  ke lokasi  untuk melihat dan bisa menunjukkan  dimana jaringan pipa  atau kabel  itu  supaya disampaikan  untuk menghindari. Kalau    putus   tentunya akan berdampak  kepada masyarakat.  Misalnya,   pipa  PDAM atau  jaringan  listrik atau  Telkom putus  akan yang akan  merasakan masyarakat,’’ terangnya.    

  Selain  itu, lanjutnya, karena   pembangunan  ini  berada di jalan protokoler, sehingga    pihaknya harus bekerja sama dengan kepolisian untuk mengatur lalu lintas  untuk menghindari terjadinya kecelakaan.  Meski   ada hambatan  tersebut, namun Frengky  Lapian optimis   peningkatan jalan  sepanjang 1,8  kilometer  termasuk perbaikan saluran air pembuangan dan trotoarnya   kiri kanan jalan  tersebut  dapat selesai   diakhir tahun. ‘’Pihak kontraktor  akan lembur sampai malam  untuk mempercepat peningkatan   jalan  dalam rangka  menyambut PON  XX  tersebut,’’ tambahnya. (ulo/tri)    

Tinggalkan Balasan

You may also like

Hot News

%d blogger menyukai ini: