Bangunan PLBN Yetetkun di Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel yang dilaporkan terbengkalai setelah selesai dibangun. (foto:Ist/Cepos)
MERAUKE- Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun, Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 127 miliar, dilaporkan saat ini terbengkalai. Tidak ada petugas yang menjaganya. Bahkan listrik yang ada di PLBN yang sudah selesai dibangun sejak Juni 2022 itu, dilaporkan sudah 6 bulan tidak menyala.
Kepala Distrik Ninati, Andi Riki Wellian Duarmas, saat dihubungi media ini terkait kondisi bangunan PLBN Yetetkun yang saat ini terbengkalai membenarkan. Andi Riki Duarmas mengungkapkan, sekitar 6 bulan, listrik yang ada di PLBN Yetetkun tersebut tidak menyala, karena pihak PUPR belum membayar listrik sehingga diputus pihak PLN. ‘’Sekitar 6 bulan listrik tidak menyala lagi di sana dan gedung yang cukup bagus itu terbengkalai dan tidak terurus, karena belum ada petugas yang mengurusnya,’’katanya.
Terkait dengan kondisi bangunan tersebut, Andi mengaku sudah melaporkan ke PUPR dalam hal ini Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Papua di Jayapura secara lisan. ‘’Secara lisan kami sudah laporkan ke Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Papua di Jayapura,’’ terangnya.
Andi menjelaskan, selain tidak menyala, bangunan tersebut digunakan orang yang melintas dari PNG ke Indonesia atau sebaliknya istirahat, sehingga tentunya kamar mandi yang ada di PLBN Yetetkun tersebut dipakai masyarakat.
PLBN Yetetkun tersebut sampai saat ini belum diresmikan. Masyarakat, kata Andi, meminta pemerintah untuk segera meresmikan pos lintas batas antara negara tersebut. Karena tidak hanya sebagai pos pertahanan dan keamanan di wilayah perbatasan RI-PNG, namun juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat di perbatasan negara tersebut.
‘’Kalau sudah diresmikan, tentu pemerintah akan menempatkan petugas di sana. Selain untuk menjaga fasilitas yang dibangun tersebut juga difungsikan sebagaimana tujuan dari PLBN itu dibangun,’’ tandasnya. (ulo/tho)