
MERAUKE- Akibat masih terbentur dengan masalah perizinan lingkungan yang belum dikeluarkan oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Merauke, maka rencana program pembangunan 1.000 unit rumah murah yang disubsidi pemerintah yang dicanangkan oleh PT Simpati Tirta Irian Jaya di Blorep Kelurahan Kelapa Lima Merauke hingga saat ini masih tertahan.
Direktur PT Simpati Tirta Irian Jaya Lotong Fuliono Foo kepada wartawan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melengkapi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Merauke, namun izin UKL-UPL tersebut sampai sekarang ini belum keluar.
“Ada 20 dokumen yang kita lengkapi sesuai dengan persyaratan, namun sampai sekarang belum diberikan izin,’’ katanya, Senin (22/7).
Padahal, kata dia, alokasi untuk rumah murah yang disubsidi pemerintah tersebut untuk tahun 2019 sudah hampir semua diambil oleh Kabupaten/kota di Indonesia. Sementara untuk Kabupaten Merauke belum bisa menyampaikan data ke Kementerian PUPR karena izin lingkungan tersebut belum diberikan pemerintah.
“Kami berharap, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Merauke bisa mempercepat perizinan tersebut sehingga dalam sisa waktu 5 bulan ini kami bisa bangunkan masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk bisa memiliki rumah,’’ kata Lotong beharap.
Sebab, lanjut Lotong saat ini sudah lebih dari 200 warga yang tidak punya rumah layak huni telah mendaftar untuk dapat dibangunkan rumah tersebut. “Mereka itu sampai sekarang masih mengontrak rumah. Kalau pemerintah bisa bantu untuk bisa segera memiliki rumah dengan mempercepat perizinan,” jelasnya.
Lotong mengungkapkan, dirinya bisa saja membangun rumah untuk komersial, namun karena ingin membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk dapat memiliki rumah sehingga tetap untuk berjuang agar mereka dapat memiliki rumah. ‘’Umur saya sudah lebih dari 65 tahun, sehingga saya mau di sisa hidup saya ini bisa bermanfaat bagi orang banyak khususnya saudara-saudara yang saya yang berpenghasilan rendah untuk dapat juga memiliki rumah layak huni,’’ jelasnya.
Dikatakan, dari 1.000 unit rumah yang akan dibangun tersebut, untuk tahap pertama di tahun 2019 sebanyak 400 unit rumah, kemudian 2020 sebanyak 300 unit dan 2021 sebanyak 300 unit rumah sehingga totalnya menjadi 1.000 unit. (ulo/tri)