MERAUKE-Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Merauke Lukas Laksana Frans, Amd, IP, SH, bersama dengan anggotanya melakukan razia dengan penggeledahan secara mendadak di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Merauke, Jumat (26/11). Pengeledahan yang dilakukan ini untuk mengecek apakah ada barang-barang terlarang yang masuk ke dalam Lapas Merauke tersebut.
Alhasil, dari penggeledahan yang dilakukan ini, sebanyak 10 handphone berhasil ditemukan, 6 charger, 6 terminal listrik, 3 set kabel 10 meter, 8 batang kayu balok, 2 gunting, 6 sendok stainless dan 2 barbel batu. Barang-barang terlarang tersebut langsung dimusnahkan dengan cara dihancurkan dan dibakar.
Kalapas Klas IIB Merauke Lukas Laksana Frans mengungkapkan bahwa barang-barang terlarang yang masuk ke dalam Lapas tersebut coba dibersihkan semua melalui penggeledahan. Kalapas menjelaskan bahwa barang-barang terlarang tersebut terutama handphone tidak mungkin masuk ke dalam Lapas tanpa ada bantuan oknum petugas.
“Kita tidak bisa pungkiri bahwa ada oknum petugas yang membantu semua ini memasukan handphone ke dalam Lapas. Tidak mungkin handphone bisa masuk sendiri. Nah, ini yang saya sudah lakukan penggeledahan dan saya sudah tegaskan bahwa ke depan jika masih ada lagi indikasi oknum petugas yang memasukan HP ke dalam Lapas maka akan ditindak tegas,’’ tandasnya.
Karena itu, lanjut Kalapas, dirinya yang baru sekitar 1 bulan memimpin Lapas Merauke tersebut tidak henti-hentinya akan melakukan pengeledahan untuk membersihkan Lapas dari handphone-handphone tersebut. “Di bawah kepemimpinan saya, akan bersihkan semua itu,” tandasnya.
Sanksinya yang akan diberikan bagi setiap oknum petugas yang bermain mata dan memasukan HP bagi warga binaan tersebut, Kalapas mengungkapkan bahwa akan ditindak sesuai dengan aturan yang ada. “Kita akan tidak sesuai dengan pelanggaran yang dibuatnya. Tapi ini kan kita belum tahu siapa petugasnya. Saya baru menduganya bahwa ini ada oknum petugas yang bekerja sama dengan para wargaan bianaan di dalam sehingga HP bisa ada di dalam. Karena tidak mungkin HP-HP itu bisa masuk sendiri kalau tidak ada kerja sama,” katanya.
Sebab, sejak pandemi Covid-19 tidak ada kunjungan dari keluarga warga binaan tersebut. “Saya sudah sampaikan dan tegaskan kepada seluruh petugas untuk tidak mencoba melakukan itu. Apabila masih ada yang melakukan dan kedapatan atau pengakuan warga binaan maka kita akan tindak dan sampaikan kepada pimpinan kita lebih diatas untuk diambil tindakan tegas,” pungkasnya. (ulo/tri)