
MERAUKE-Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Merauke menyambangi DPRD Kabupaten Merauke khususnya Komisi B DPRD Merauke untuk menyampaikan keluhan yang dialami petani di Merauke saat ini.
Ketua KTNA Kabupaten Merauke Slamet Purwadi, mengungkapkan, kedatangan pihaknya ke DPRD Merauke ini menyampaikan apa yang menjadi aspirasi dari para petani. Salah satu pokok aspirasi petani tersebut kata Selamet Purwadi menyangkut hasil panen petani yang belum diselesaikan.
“Tadi sudah ada gambaran solusi dari Bulog bahwa apa yang menjadi masalah petani segera akan diselesaikan dengan didapatkannya gudang-gudang untuk menampung beras petani tersebut,’’ terangnya seusai melakukan pertemuan dengan Komisi B.
Slamet Purwadi juga meminta pemerintah daerah untuk dapat melarang para pedagang untuk tidak lagi mendatangkan beras kualitas premium dari luar. Sebab, beras kualitas premium di Merauke sudah sangat cukup dan melimpah. “Kami dapat informasi bahwa masih ada pedagang kita di Merauke yang mendatangkan beras premium dari luar. Kami mohon kepada pedagang di Merauke untuk tidak lagi mendatangkan beras itu dari luar. Tapi coba bantu petani kita dengan membeli beras dari petani kita di Merauke dan kalau boleh dikirim keluar Merauke,’’ harapnya.
Ketua Komisi B, Lukas Patrow menjelaskan kunjungan dari KTNA ini sehubungan dengan beras petani yang tidak bisa lagi terserap oleh Bulog. ‘’Ini sebenarnya bukan persoalan baru, tapi sudah pernah dibahas oleh DPRD sebelumnya meski belum tuntas, sehingga pertemuan ini kita sampai pada beberapa kesimpulan. Diantaranya, kita melakukan proteksi terhadap petani kita, sehingga tidak hanya perluasan area dan peningkatan produksi tapi pemasaran ini menjadi tugas bersama yang harus diselesaikan antara pemerintah daerah dan DPR,’’ jelasnya. (ulo/tri)