
MERAUKE- Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Merauke akan segera membangun Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) bagi warga Kelurahan Kamahedoga. Pembangunan Sarana SPAM yang akan dibangun ini bernilai Rp 500 juta yang bersumber dari APBD Kabupaten Merauke dan diharapkan akan menjadi percontohan.
Dalam rangka itu, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Merauke mengundang warga Kelurahan Kamahedoga untuk mensosialisasikan pembangunan sarana air bersih ini. Sekretaris Dinas PU Romanus Sujatmiko menjelaskan, pertemuan yang dilakukan ini sangat penting. Karena ketika membangun sesuatu perlu masyarakat mengetahui kejelasannya sehingga dalam proses pembangunan tidak terjadi persoalan yang tidak diinginkan.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, masyarakat maupun pihak kelurahan dan distrik menyambut baik sarana air yang akan dibangun ini. Sebab, menurut mereka selama ini masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air bersih terutama pada musim kemarau seperti sekarang ini. Apalagi, jaringan PDAM belum menjangkau masyarakat yang ada di Kelurahan Kamahedoga dan hanya mengandalkan pesanan air tanki.
Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Merauke Johanes Tato menjelaskan bahwa pembangunan sarana air bersih ini menggunakan tehnolgi khusus. Dimana akan dilakukan sumur bor dengan kedalaman antara 90-100 meter selanjutnya diolah menjadi dua bagian. Bagian pertama air tersebut bisa langsung diminum sedangkan bagian kedua dapat digunakan untuk kebutuhan seperti mencuci pakaian dan mandi.
‘’Untuk air yang diolah dan langsung bisa diminum memiliki kapasitas 20 liter permenit. Sedagkan untuk air layak pakai dengan kapasitas 5 kubik perjam,’’ jelasnya.
Namun agar SPAM yang bangun tersebut apat dikelola dengan baik, maka menurut Johanes Tato, di Kelurahan Kamahedoga harus segera dibentuk kelompok yang akan mengelola spam yang akan dibangun tersebut. ‘’SPAM yang dibangun di Kamahedoga ini akan menjadi percontohan dan akan kita kembangkan ke kelurahan lainnya yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih dan belum terjangkau dengan jaringan PDAM,’’ lanjut Romanus Sujatmiko.
Ditambahkan, SPAM yang dibangun seperti ini telah dibangun di 7 Kampung yang ada di Distrik Waan yang bersumber dari APBD Kabupaten Merauke. Ada juga yang dibangun di sejumlah kampung lainnya di Kabupaten Merauke yang bersumber dari APBN. ‘’Untuk di ibukota distrik Waan, air hasil olahannya bisa langsung diminum sementara di 6 kampung lainnya masih air layak dipakai. Tapi masyarakat sangat terbantu dengan dibangunnya SPAM di Waan tersebut kaena tida kesulitan lagi mendapatkan air layak pakai,’’ tambahnya. (ulo/tri)