JAYAPURA- Perkembangan teknologi informasi yang maju begitu pesat di seluruh Indonesia, khususnya di Papua, terutama di Kota Jayapura sebagai salah satu barometer pembangunan di Indonesia timur seharusnya menjadi perhatian. Salah satunya adalah pelayanan internet yang harus dinaikkan.
Apalagi di Kota Jayapura banyak sekali pejabat negara yang setiap hari berdatangan. Selain itu, memiliki gedung negara dan akan dibangun istana negara, sehingga tak ada alasan lagi jika fasilitas internet harus bisa memadai dan dapat mempermudah akses internet yang ada di seluruh Papua.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Jayapura, Binton Nainggolan mengungkapkan bahwa berkaitan dengan akan dibangunnya perwakilan istana di Kota Jayapura, maka pihaknya telah mendorong agar dibangunnya internet dengan kapasitas 5G.
“Rencana dibangunnya istana negara di Kota Jayapura, saya yang paling genjot agar Papua, khususnya Kota Jayapura harus memiliki internet dengan kapasitas 5G,” ungkapnya disela-sela memberikan materi kepada para milenial di acara Literasi Digital Kominfo di Hotel Aston, Kota Jayapura, Selasa (23/11). “Jika istana negara di Kota Jayapura, maka tidak bisa lagi menggunakan 4G, tetapi harus internetnya dengan kapasitas 5G,” tambahnya.
Menurut Nainggolan, saat ini sudah memasuki revolusi industri 4.0, sehingga para anak-anak milenial mulai sekarang harus mulai siap untuk menghadapi perubahan lompatan yang sangat jauh. Perubahan yang tidak bisa dikendalikan lagi datang dari berbagai segi.
Nainggolan menambahkan, tahun depan direncanakan Presiden akan meletakkan batu pertama pembangunan istana negara. Dengan demikian kita akan menghadapi era digitalisasi yang sangat jauh dan ini merupakan lompatan yang sangat jauh kedepan.
“Medsos ini jujur kami katakan kalau internet bagus baru kita bisa melakukan dengan lancar. Secara signal memang 4G, tetapi kadang-kadang kalau digunakan tidak bisa berjalan dengan baik dan sangat buruk signalnya,” ujarnya.
Dia menyampaikan, stasion jaringan ini ada di Makassar dan di Jayaprua hanya mendapatkan melalui kabel optik sekian ribu kilo meter, sehingga kita hanya mendapatkan sebagian kualitas, bahkan signal tidak berjalan dengann baik. bet/wen)
