Sikapi Persoalan Petani, Bupati Kumpulkan Kepala Kampung

By

Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT, saat melakukan pertemuan dengan para kepala kampung, kepala distrik, PPL, perbankan, dan BMKG terkait dengan permasalahan yang dialami petani di Bappeda Kabupaten Merauke, Jumat (12/5), kemarin. ( Sulo/Cepos )          

MERAUKE–Menyikapi persoalan yang dihadapi petani di Merauke saat ini, Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT mengundang seluruh kepala kampung, kepala distrik, ketua-ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan petugas PPL. Termasuk dari  BWS dan pihak perbankan, baik BRI, Bank Papua, BNI dan  Bank Mandiri  terkait dengan masalah kredit petani.  

Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, mengungkapkan, persoalan musim yang sangat ekstrim berakibat pada persoalan panen. Pasalnya, selain banyak petani yang  tidak menanam padi saat ini, juga lahan yang sudah ditanami sebagian gagal panen akibat tergenang air maupun karena masalah penyakit. 

‘’Masalah yang dihadapi pertani kita harus kita antisipasi, misalnya beras mahal karena panen gagal. Nanti orang susah beli. Makanya kita tetap eksis biar kebutuhan pangan lokal  kita cukup untuk masyarakat di Papua Selatan khususnya di Merauke,,’’kata Bupati Romanus Mbaraka. 

Dalam pertemuan ini, BMKG juga dihadirkan untuk mendengarkan  masalah prakiraan cuaca ke depan. Dihadirkan pula dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Merauke. Kehadiran  BWS  tersebut terkait dengan petanaan jaringan drainase.  ‘’Puji Tuhan, penataan drainase sudah mulai dilakukan,’’ terangnya.  

Menurut bupati, akibat gagal panen yang dialami sebagian petani tersebut, endingnya pada masalah kredit dari perbankan. Tentu ketika petani gagal panen, akan sulit  pengembalian kredit perbankan. 

Perbankan juga hadir untuk cari jalan sama-sama. Karena BMKG sampaikan bahwa nanti Juli terutama Agustus panas tinggi atau El Nino.  ‘’Dan kita upayakan pada panen gadu (Tanam dua kali) nanti bisa berhasil sehingga PPL dan Gapoktan kita berikan semangat supaya tetap awasi meski di musim rendengan kali ini keberhasilan petani masih  di bawah 60 persen,”bebernya. 

Pihaknya berharap, di panen gadu nanti dapat  menutupi sehingga  petani dapat mengembalikan kredit mereka. Pihaknya juga minta kepada perbankan untuk bisa bantu para petani untuk menamah masa jatuh tempo kredit mereka, sehingga ketika panen gadu besok berhasil, bisa mengembalikan kredit tersebut. 

“Kita membantu petani biar tidak susah. Karena kita tahu petani kita masih perlu uluran tangan pemerintah untuk bisa mendorong terutama untuk mereka bisa hidup lebih baik,’’ pungkasnya. (ulo/tho) 

Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like

Hot News