
Sementara SD dan SMP Islam Terpadu Yayasan Assalam Memotong 9 Ekor Sapi Kurban
MERAUKE- Masih dalam suasana hari Idul Adha, pemotongan dan pembagian daging kurban masih berlangsung sampai Senin (12/8). Seperti SMPN 2 Merauke, Masjid Pasar Wamanggu, serta SD dan SMP Islam Terpadu Yayasan Assalam Merauke. Untuk SMP Negeri Merauke memotong 3 sapi kurban. ‘’Tahun ini memotong tiga ekor sapi yang uangnya dikumpulkan dari guru-guru membeli dua ekor sapid dan anak-anak satu ekor sapi,’’ kata.
Jumlah yang dipotong ini sama dengan jumlah sapi kurban yangdipotong tahun lalu. ‘’Teman-teman guru Muslim sudah memprogramkan, sehingga jumlah yang dipotong tahun ini sama dengan tahun lalu. Mudah-mudahan tahun depan masih bisa melanjutkan berkurban ini,’’ kata Wakasek Kurikulum SMPN 2 Merauke Resma Hutapea, S.Pd, ditemui media ini, kemarin.
Menurut dia, makna yang akan ditanamkan kepada siswa dari berkurban ini bahwa berkurban itu penting bagi sesama karena apa yang kita dapatkan itu bukanlah milik kita sendiri. Tapi memang sudah diwajibkan untuk berbagai terutama bagi saudara-saudara yang kurang mampu.
“Jadi mengajarkan sejak dini bahwa apa yang ada pada diri kita itu bukan miliknya sendiri tapi ada hak orang lain,’’ jelasnya. Sementara di Masjid Pasar Wamanggu Merauke, jumlah sapi kurban yang dipotong tahun ini sebanyak 10 ekor.
Ketua PKM Masjid Wamanggu H. Ali Syahbana, bahwa jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut penurunan ini selain karena harga sapi yang naik, juga karena kondisi ekonomi yang masih kurang menggembirakan.
‘’Ada sekitar 700 kantong daging yang akan kita bagikan kepada kaum duafa. Kita dahulukan kupon yang sudah terbagi. Kalau maish ada sisa maka kita akan serahkan kepada yang datang langsung tanpa kupon,’’ jelasnya.
Sementara di SD dan SMP Islam Terpadu Yayasan Assalam, jumlah sapi kurban yang dipotong adalah 9 ekor ditambah lagi 6 ekor kambing. Ketua Panitia Hari Kurban SD IT Lukman Al-Hakim, Dwi Rahayu dan Ketua Panitia SMP IT Ibnu Sina Merauke Taufik Iriawan mengungkapkan bahwa total sapi kurban yang dipotong sebanyak 9 ekor dan kambing 3 ekor. ‘’Untuk SD sebanyak 6 ekor sapi dan 3 kambing. Sementara untuk SMP 3 ekor sapid an 3 ekor kambing,’’ kata Dwi Rahayu. Dwi Rahayu menjelaskan, sapi dan kambing kurban ini merupakan sumbangan dari para orang tua siswa yang jumlah siswa saat ini 350 orang. Sementara itu, Taufik Iriawan mengaku bahwa sapi dan kambing kurban ini selain sumbangan dari para orang tua siswa juga dari siswa sendiri yang sejak dini ditanamkan untuk bisa berkurban. Menurutnya, dari 9 ekor sapi tersebut 8 ekor dipotong di RPH. Sedangkan 2 ekor di potong di sekolah untuk anak-anak bisa melihat langsung cara menyembeli hewan kurban. ‘’Jadi kita tanamkan keberanian bagi mereka serta keihlasan untuk berkurban sejak dini,’’ tambah Dwi Rahayu. (ulo/tri)
Ketua Panitia Karnaval Ratna, S.Sos yang juga menjabat sebagai Kasi Layanan Informasi Elektronik pada Dinas Kominfo Kabupaten Merauke saat dihubungi media ini membenarkan pelaksanaan karnaval tersebut. Menurut dia, karnaval ini akan diikuti oleh pelajar mulai dari SD , SMP, SMA-SMK dan Perguruan tinggi.
Kemudian instansi pemerintah mulai dari SKPD lingkup Pemkab Merauke dan instansi bertikal yang ada di Kabupaten Merauke, unsur TNI dan Polri, BUMN-BUMD atau seperti perbankan dan lain sebagainya, etnis, partai politik dan swasta. Termasuk organisasi atau Lembaga kemasyarakatan yang terdaftar di Kesbangpol Kabupaten Merauke.
Menurut, untuk peserta pelajar dari setiap sekolah tidak seluruhnya harus ikut dalam karnaval tersebut. Namun dilakukan pembatasan dari sisi jumlah. Untuk SD, lanjut dia, maksimal 70 siswa. Kemudian tingkat SMP, SMA dan SMK maksimal 100 siswa.
‘’Untuk TK, tidak ikut dalam kegiatan ini,’’ jelasnya.
Rutenya juga diperpendek dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ratna mengungkapkan titik kumpul para peserta ini telah disepakati di depan Toko Tiga Merauke atau sekitar persimpangan jalan Irian Seringgu-Jalan Raya Mandala Merauke dan finish di depan Gedung Negara. Diperkirakan, jaraknya berkisar kurang lebih 2 kilometer. Hanya saja, Ratna belum dapat menginformasikan jumlah peserta karnaval karena menurutunya, pendaftaran masih terus dilakukan. ‘’Nanti kalau sudah semuanya baru saya informasikan,’’ terangnya.
Dijelaskan, setelah karnaval ini akan dilanjutkan dengan hiburan di lapangan Mandala selama 2 hari yakni 14 dan 15 Agustus. ‘’Sedangkan hari H setelah upacara tanggal 17 Agustus, akan ada malam hiburan bagi masyarakat berupa kembang api, nasi tumpeng dan sagu sef,’’ tambahnya. (ulo/tri)