Suasana penjualan minyak goreng di Hypermart Jayapura, Jumat (3/2) kemarin. (FOTO: Yohana/Cepos)
JAYAPURA – Bulog Papua dan Papua Barat pastikan stok Minyak Goreng Kita yang merupakan produksi Bulog dan minyak subsidi di Bulog stok lagi menipis, namun dalam waktu dekat stoknya akan kembali masuk.
Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Raden Gundharma mengatakan, saat ini permintaan sudah mulai dilakukan oleh para pedagang retell, meski stok menipis diakuinya minyak goreng tersebut sudah dalam perjalanan.
“Secepatnya akan kami distribusikan langsung kepada para pedagang retell, saat ini minyak goreng yang akan masuk ada 4 kontainer dimana setiap kontainer terdapat 25.000 liter, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (3/2) kemarin.
Menurutnya, minyak goreng tersebut akan disebar ke 112 ritell, agen dan sebagainya, bahkan pihaknya harapkan kalau bisa penjualan minyak goreng harus dipermudahkan khususnya yang membeli di Bulog langsung, karena saat ini masyarakat yang membeli di Bulog masih dibatasi dan wajib menunjukkan KTP sebelum dilayani.
Sementara untuk pembelian diluar yakni di retell masyarakat tidak dibatasi, bisa membeli dalam jumlah banyak. “Kami tidak bisa membatasi setiap retell untuk membatasi penjualan minyak goreng, kami hanya mengontrol harga tidak boleh jual diatas Rp 14 ribu/liternya, sementara untuk Bulog saat menjual ke masyarakat harus disertai dengan KTP,”Terangnya.
Meski demikian, Diakuinya konsumen maupun para pedagang tidak perlu khawatir karena stok minyak goreng segera dibongkar di pelabuhan Jayapura dan akan langsung pihaknya distribusikan.
Selain itu, terkait dengan inflasi beliau juga menjelaskan bahwa inflasi Papua sudah diangka 5 persen lebih dan harus segera diperhatikan.
“Tetapi untuk inflasi kita ini tidak dipengaruhi oleh komoditi baik pertanian maupun pangan, melainkan penyumbang inflasi biaya transportasi yang cukup tinggi,”Kemarin. (ana/gin)
