
MERAUKE-Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Merauke Yohanes Samkakai mengungkapkan bahwa pada tahun 2019 ini dibangun BTS di 10 Kampung diantaranya Kampung Padua dan Teri di Distrik Kimaam, Kampung Wambi di Distrik Okaba, Kampung Tagape dan Waepe di Distrik Ngguti, Lalu Kam[ung Torai di Distrik Sota, Kampung kumbe di Distrik Malind. Meski programnya di tahun 2019, namun BTS tersebut belum terbangun sampai sekarang.
“Itu dari Bakti yang pasang. Kemungkinan kita usulkan lagi di tahun 2020, kalau sampai tidak terbangun di tahun 2019 ini,’’ jelas Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke ini.
Menurutnya, BTS yang dibangun ini langsung bisa dengan jaringan 4G dengan provider XL. Sementara jaringan internet yang dibangun di sejumlah sekolah, distrik maupun puskesmas, ungkap Yahanes, merupakan V-Sat. Untuk provider XL tersebut, jelas Yohanes Samkakai, pihaknya bersama dengan wakil bupati Merauke Sularso beberapa waktu lalu mengusulkan agar dilakukan pergantian dari provider XL ke Telkomsel mengingat hampir sebagian besar pelanggan di Merauke adalah Telkomsel, agar masyarakat yang menggunakan handphone tersebut ketika berkomunikasi lewat telpon langsung tidak kena roaming.
“Tapi ini pengaturan dari pusat dengan alasan agar Telkomsel tidak mendominasi. Bagi kami tidak ada masalah. Yang penting masyarakat menikmati itu. Tapi diupayakan supaya XL juga di daerah supaya ketika masyarkat melakukan pegisian pulsa data atau paket ini bisa tercover,’’ jelasnya.
Namun begitu, menurut Yohanes Samkakai, dengan masuknya Palapa Ring maka tentunya akan diikuti oleh provider lainnya sehingga bisa menjawab masalah-masalah di Papua. ‘’Kalau Palapa Ring ini langsung dikendalikan Kementerian Kominfo. Kalau yang kita nikmati di Merauke sekarang adalah jaringan Telkom. Sedangkan Palapa Ring ini masuk ke Mappi kemudian tembak ke Waropko Kabupaten Boven Digoel. Sekarang ini di Tanah Merah, ibukota Boven Digoel sedang dibangun jaringan oleh Morat Telindo,’’ jelasnya. (ulo/tri)